BI Klaim Hanya Sentimen Sesaat

Kamis, 05 Oktober 2017

BI Klaim Hanya Sentimen Sesaat   Bualbual.com,- Nilai tukar rupiah diperkirakan masih bergejolak hingga akhir tahun. Meski Rabu (4/10) nilaitukar rupiah sedikit menguat, sentimen negatif dari eksternal berisiko melemahkan rupiah sampai akhir tahun. Pengamat ekonomi INDEF Bhima Yudhistira memprediksi kurs rupiah bisa menyentuh angka psikologis Rp13.700 per dolar AS. ”Karena faktor pelemahan rupiahini bersifat struktural dan jangka panjang, rupiah sampai akhir 2017 diprediksi fluktuatif dengan kecenderungan melemah,” katanya kemarin.Faktor eksternal yang berpengaruh besar terhadap pelemahan rupiah adalah peningkatan pembelian dolar AS karena AS sedang melakukan reformasi pajak. Yakni, memotong pajak korporasi dari 35 persen menjadi 20 persen. Insentif fiskal tersebut menarik investor menanamkan investasi di AS.Selain itu, The Federal Reserve System sedang melakukan normalisasi neraca pada Oktober ini. Situasi politik global jugaberpengaruh. Terutama referendum Catalonia yang ingin merdeka dari Spanyol. ”Ketidakpastian politik di Spanyolmenambah risiko global akan masa depan Uni Eropa,” jelasnya.   ari sisi domestik, inflasi pada September sebesar 0,13 persen dengan deflasi harga bahan makanan 0,53 persen menunjukkan bahwa permintaan rumah tangga belum pulih sepenuhnya.Secara terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memastikan pelemahan nilai tukar rupiah hanya bersifat sementara. Karena itu, pemerintahdan otoritas moneter akan berfokus pada perbaikan ekonomi nasional pada semester kedua. Dia yakin perekonomian pada semester kedua ini lebih baik daripada semester pertama lalu.”Dengan kondisi seperti itu, kita akan kembali ke situasi yang lebih baik,” papar mantan menteri keuangan di gedung DPR kemarin.Agus meyakinkan bahwa volatilitas rupiah masih berada dalam batas wajar. Sebab, beberapa indikator makro ekonomi sepertiinflasi dan neraca pembayaran cukup terkendali. Realisasi inflasi pada September dan inflasi year-on-year meniupkan optimisme target inflasi 4 persen akan tercapai.”Diperkirakan, neraca pembayaran mempunyai overall balance yang surplus. Walau ada defisit di neraca pembayaran, itu tidak melebihi 2 persen gross domestikproduct,” pungkasnya. (Rp.bbc)