BNI 46 Dipaksa Akui Keunggulan Pertamina "Proliga 2020"

Ahad, 26 Januari 2020

BUALBUAL.com - Jakarta Pertama Energi (JPE) putra sukses membekuk perlawanan dari the dream team Proliga musim ini, Jakarta BNI 46 dengan skor 3:2 (25-22, 21-25, 25-23, 21-25, 15-11) dalam laga pertama hari ketiga seri perdana putaran pertama Proliga 2020 yang berlangsung di GOR Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, Ahad (26/01/2020). Kejar mengejar angka terjadi sejak set awal dimainkan, jual beli serangan yang dilakukan oleh kedua tim membuat jantung penonton berdegup kencang hingga sorak sorai supporter menggema di GOR tersebut. Memasuki set kedua, BNI yang didominasi oleh pemain Tim nasional tampil garang. Kejar mengejar angka pun tak terbendung hingga akhirnya BNI 46 berhasil meraih set kedua. Pada set ketiga, JPE kembali menggila. Kejar mengejar angka juga terjadi pada set ini. Menzel pemain asing milik JPE berhasil mengobrak-abrik pertahanan BNI melalui servis dan juga smashan tajamnya. Begitu juga dengan set keempat, kejar mengejar angka juga terjadi. Kali ini BNI 46 yang berhasil meraih kemenangan setelah mengubah pola permainan dengan bermain cepat. Dengan begitu, BNI memaksa JPE untuk bermain diset kelima. Namun sayang, kejar mengejar angka yang terjadi antara kedua tim terhenti setelah BNI 46 berulang kali melakukan kesalahan sendiri. Pelatih kepala BNI 46 putra, Samsul Jaiz saat press conference tidak memungkiri bahwa anak asuhnya kerap melakukan kesalahan, terutama pada saat pengembalian bola pertama. "Pertandingan yang sangat melelahkan, poin tidak ada yang gampang. Penyelesaian akhir terkendala saat pengembalian bola pertama dan set terakhir ada eror di kita," Cakapnya. Di sisi lain, Jaiz kendati timnya menelan kekalahan. Namun pada sisi permainan dirinya mengakui ada peningkatan permainan. "Permainan antara pemain lokal dan asing sudah mulai padu, namun kesalahan seperti Servis dan Recife menjadi pekerjaan rumah ke kita," Tukasnya. Sementara itu, pelatih kepala JPE Pascal W. Picaulima menegaskan meskipun timnya meraih kemenangan namun evaluasi harus tetap dilakukan. "Evaluasi harus tetap ada namun kita akan melihat data terlebih dahulu. Blok lemah dan pertahanan juga dan itu juga menjadi pekerjaan rumah," tukasnya.     Sumber: cakaplah