foto: Bos Kurma Safrizal (berbaju biru yang pegang buah kurma) Saat Melakukan Panen Perdana Kurma di Ranah Sungkai pada awal Tahun 2019 lalu.
Bualbual.com- BANGKINANG- Seorang warga Desa Ranah Sungkai, Kecamatan XIII Koto Kampar, mengungkap, kalau saat ini kebun kurma di desa mereka telah ditumbuhi semak belukar akibat tidak dirawat oleh PT. Kawasan Kurma Indonesia (PT. KKI).
Sur (bukan nama sebenarnya) mengatakan, warga pemilik lahan tidak memperbolehkan pihak PT. KKI untuk masuk ke lahan sementara waktu sampai pihak perusahaan melunasi beban tanggungan kewajiban mencicil lahan.
"Makanya kini lahan kurma itu sudah jadi semak," beber Sur.
Sur dan warga lainnya meminta pihak PT. KKI segera melunasi tunggakan lahan ke masyarakat.
"Kita meminta pihak perusahaan melunasi lahan kami," ungkap Sur, kepada wartawan, beberapa waktu lalu, melalui messenger.
Sementara Syafrizal selaku bos kurma yang kami temui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar, Senin (30/11/2020) mengaku persoalan tunggakan lahan sudah ia komunikasikan dengan masyarakat Ranah Sungkai.
Menurut anggota dewan dari PKS ini, pihaknya sudah berkomunikasi dengan masyarakat sehingga persolan yang dianggapnya miskomunikasi itu sudah selesai. Dengan telah tercapai kesepakatan dengan masyarakat pemilik lahan, kata Syafrizal, pada Desember ini PT. KKI akan kembali melanjutkan aktivitas perawatan 900 lebih kavlingan kurma di Ranah Sungkai itu.
"Bila pihak terkait ingin utuh informasinya baik itu konsumen, pemilik lahan, para marketing datanglah ke kantor depan asrama Batalyon Salo. Buka setiap hari kerja," pesan Syafrizal. (**)