BPBD Provinsi Riau Minta Kebutuhan Logistik Satgas Karlahutla Diperhatikan

Kamis, 22 Februari 2018

Bualbualcom, Terkait kebakaran lahan dan hutan (Karlahutla) menjadi status siaga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau meminta proses pencegahan Karlahutla pemadaman  diperhatikan dari bawah. Kamis (22/2/2018). "Ha-hal yang menyangkut kebakaran hutan. Kalau kita betul-betul secara sendiri melakukan di lapangan. Jelas tidak mungkin. Tapi upaya kita sampai dimana bisanya. Jelasnya upaya melakukan pencegahan Karlahut BPBD siap dilapangan, dan melakukakn sosial kontrol apa saja yang dibutuhkan di lapangan, "imbuh Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Dikatakannya, yang namanya bencana, kebakaran hutan,  BPBD tetap ke depan di wilayah tersebut. "Dari pengalaman yang sebelumnya, BPBD Provinsi Riau akan terus turun kelapangan. Melihat apa saja kendala-kendala bersama satuan petugas karlahutla dilapangan. Lalu, apa yang bisa dilakukan BPBD, selain mengirimkan personil, BPBD  juga mengupayakan pengiriman bantuan helikopter, "ungkapnya. Berdasarkan pengalaman karlahutla di tahun sebelumnya, beliau menilai, hambatan yang terjadi dalam proses pemadaman karlahutla sangat jelas personil yang berjibaku dilapangan harus diperhatikan. Seperti halnya, mengenai kebutuhan logistik  oleh personil dilpangan. Tentu harus mengeluarkan dana yang cukup. "Nah sekarang begini, di lapangan ada personil TNI, Polri, satgas karlahut, dan kita juga ada personil di lapangan. Mereka ada 40 misalnya, gak mungkin beli nasi 40 bungkus. Kita tuan rumah yang mengundang mereka. Terkadang sampai 2 atau 3 hari, Malahan lebih. Darimana anggarannya. Disinilah berita dari bawah tidak sampai ke atas, "keluhnya. Terakhir, beliau berharap BPBD Kabupaten Kota bersama Satgas Karlahut, dapat mengatasi situasi status siaga Karlahut menjadi kondusif. "Kita meminta kepada pengusaha dan masyarakat dikawasan hutan dan lahan untuk berhenti bakar-membakar. Jelas kita ketahui, dampak dari asap tersebut di tahun sebelumnya menyebabkan kerugian materil dan menjadi perhatian dari negara tetangga. Dan teman-teman dilapangan dapat mengatasi situasi status siaga menjadi kondusif dan aman, "pungkasnya. *(aft/src)