BUALBUAL Perjalanan Haji Anggota DPR RI Terpilih Bapak Abdul Wahid Beserta Keluarga!

Senin, 22 Juli 2019

BUALBUAL.com - HariĀ ini adalah hari ke-6 saya dan istri berada di Kota Makkah Al Mukarromah. Sebelumnya, saya sempat bermukim selama 9 hari di Madinatul Almunawaroh untuk beribadah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW. Perjalanan yang dimulai sejak 15 hari lalu ini, membuat saya ingin membuat sedikit torehan penting tentang perjalanan haji yang saya lalui bersama istri dan calon jemaah haji lainnya. Secara umum, pelayanan haji tahun ini sudah cukup baik. Namun tetap ada hal-hal yang harus dibenahi. Misalnya, masih terlalu banyaknya seremoni yang harus diikuti jemaah calon haji menjelang keberangkatan. Seremoni-seremoni ini membuat jemaah agak capek. Seperti yang dialami jemaah haji yang berasal dari Pekanbaru. Mereka harus kumpul di kantor Kementerian Agama terlebih dahulu sebelum masuk ke Embarkasi Haji Antara (EHA) di Pekanbaru. Padahal di kantor Kementerian Agama itu tidak ada hal-hal penting yang mereka lakukan. Hanya kumpul-kumpul begitu saja lalu berangkat sama-sama ke Embarkasi Haji Antara. Lebih kasihan lagi bagi calon jemaah haji yang berasal dari daerah. Dari Kabupaten Inhil, misalnya. para jemaah sudah mulai mengikuti acara di tingkat kecamatan. Lalu nginap di kecamatan. Selesai acara di kecamatan, para jemaah pun berkumpul lagi di ibukota kabupaten. Ikut acara di kabupaten dan menginap di sana. Setelah selesai di kabupaten, jemaah kumpul dan nginap pula lagi di Pekanbaru. Kondisi ini membuat lelah jemaah. Apalagi jemaah haji kita sekarang banyak yang berusia lanjut. Tentu ini menguras stamina mereka. Menurut saya, ke depan sebaiknya prosedurnya dipersingkat dan acara seremoni-seremoni diminimalisir sehingga jemaah tidak terlalu letih untuk urusan prosedur seperti itu. Berbicara tentang pelayanan di Embarkasi Haji Antara (EHA) di Pekanbaru. Sesungguhnya sudah cukup baik. Penginapan di embarkasi bagus. Handuk untuk mandi yang disediakan bersih. Namun ada hal yang perlu diperhatikan oleh pengelola Embarkasi Haji Antara, yakni toilet, tempat wudhu dan mushalla. Itu mesti dibenahi. Dan yang penting juga, sebaiknya di Embarkasi Haji Antara ada kantin untuk jemaah yang ingin mencari makan selama menginap di sana. Ada satu hal yang saya apresiasi di Embarkasi Haji Antara, yakni para jemaah bisa menyelesaikan urusan imigrasi di sini. Mereka tak payah lagi mengurus urusan imigrasinya di Embarkasi Batam. Nah, saat berada di Kota Makkah, jemaah haji dari Riau berada di pemondokan Syisah I. Kalau kita lihat berdasarkan Google Map, jarak antara Syisah I dengan Masjidil Haram berkisar 5,6 KM. Ini memang relatif jauh. Namun Alhamdulillah, pemerintah sudah menyiapkan fasilitas bus yang beroperasi 24 jam. Bus ini akan antar jemput jemaah antara pemondokan Syisah I dan Masjidil Haram. Memang sih, di kala hendak berangkat sholat Subuh ke masjidil Haram, para jemaah kadang berdesakan. Namun overall, fasilitas transportasinya baik. Hanya perlu penambahan armada agar memadai untuk pulang pergi jemaah. Yang cukup menarik perhatian lagi adalah tersebarnya petugas-petugas haji kita di sekitaran Makkah. Keberadaan petugas ini bisa meminimalisir jemaah haji yang tersesat. Kalau ada jemaah haji yang bingung berada di mana, atau sedang sesat jalan, maka akan ada petugas haji Indonesia yang membantu. Sehingga, akan sangat jaranglah kita dengar ada jemaah haji Indonesia yang tersesat jalan di tanah suci ini. Tentang kondisi kesehatan para jemaah, itu banyak dibantu oleh para petugas haji yang ada. Dimana, saat iklim Arab Saudi yang cukup panas seperti sekarang, para petugas haji sudah melakukan antisipasi. Mereka memberikan masker dan alat semprot untuk mengantisipasi panasnya cuaca kepada jemaah. Bahkan, nanti saat wukuf di Arafah, saya lihat sudah disiapkan kantong kencing bagi jemaah yang berguna saat wukuf nantinya. Semoga dengan pelayanan yang cukup baik ini dapat membuat jemaah calon haji Indonesia, khususnya dari Riau, dapat menjalankan ibadahnya dengan khusu'. Dan doa kami semua untuk Riau dan Indonesia.

Sumber: cakaplah