Bupati Amril Mukminin : Saya Tidak Anti Kritik, Hendaklah Sampaikan Dengan Santun Dan Tidak Membuli

Selasa, 21 Januari 2020

Bual Bual.Com – Sebagai Peminpin harus siap dikeritik, dan bukan berarti harus berlawanan. Beda pendapat dan penyampaian Asfirasi telah diatur dan dilindungi dalam UU, Namun disampaikan secara santun dan tidak membuli seseorang. Hal ini disampaikan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, usai menerima Datuk Seri Setia Amanah Junjungan Negeri beserta Istri Kasmarni Amril sebagai Datin Seri Junjungan Negeri, Senin, 20 Januari 2020, di Balai Kerapatan Wisma Sri Mahkota jalan Antara Bengkalis. Bupati Bengkalis Amril Mukminin, penabalan Gelar dari LAMR merupakan Adat Melayu yang sangat sakral. Gelar adat ini merupakan gelar tertinggi di daerah ini, dan berjanji berupaya menjaga amanah ini dengan baik. Terkait adanya demo penyampaian pendapat tentang kegiatan pemerintah Amril mengatakan dirinya siap dikeritik. Namun harus di sampaikan dengan cara yang baik juga. “Saya tidak anti kritik, silahkan memberikan kritik namun tidak dengan cara memberikan komentar yang membuli,” ujarnya. Ditambahkan Amril, Pemerintah Kabupaten Bengkalis siap menerima saran atau kritik dari masyarakat namun ada cara-cara yang baik harus ditempuh tanpa adanya digelar aksi Demo dan mari kita jaga persatuan serta kesatuan di Negeri Junjungan. “Mari kita bertemu dahulu apa yang menjadi permasalahannya. Kalaupun ada demo harus dengan cara yang beretika dan santun, jangan menghujat dan memaki,” sampainya. Ketua DPH LAMR Provinsi Riau Datuk Sri Syahril Abu Bakar  menyampaikan, penabalan Gelar pada seorang Pimpinan sudah merupakan Budaya Melayu, yang sudah berbuat untuk daerahnya. Terlepas dari silap salah seorang peminpin, ibarat kata pepatah "Tiada Gading Yang Tak Retak" "bila semua diikuti dan dicari kekurangan seorang pimpinan, maka Adat Budaya yang telah turun temurun, tidak akan berjalan,"tegasnya***(rat)