Bupati H Suyatno: Keluarga Ini Harus Mendapatkan Rumah Layak Huni

Ahad, 23 Februari 2020

BUALBUAL.com - Seorang ibu berjilbab biru berdiri di depan pintu rumahnya di dekat lokasi wisata relegi Telok Gong kepenghuluan Radja Bejamu, Sabtu (22/02/2020). Dia mengenakan baju kaos lengan panjang berwarna merah dengan celana panjang berwarna biru. Didalam rumah tampak seorang anak kecil balita duduk diam mengintip dari jendela rumah kecil dengan ukuran 4 M x 3 M. Rumah kecil tersebut di belahan dinding kiri berlapis terpal warna biru dan sebagian ditempeli papan triplek. Kelihatan serpihan antena para bola menyandar didinding tersebut, sedangkan sebelah kanan berlapis triplek bekas dan terpal. Bagian muka ada pintu dari potongan papan bekas. Perempuan berjilbab itu berdiri besandar dipintu rumahnya. Sartika Kartika Dewi, ujarnya menyebutkan namanya. Dibawah jendela persis didepan bocah mengintip itu, nampak ada tiga kursi plastik berwarna biru usang. Teras terbuat hanya dari bentangan terpal warna biru disanggahi dengan dua kayu. Terpal itu jika malam menjadi penutup jendela rumahnya. Bangunan Rumah kecil ini dipinggir jalan menuju tempat wisata relegi teluk gong. Rumah warna biru ini persis dipinggir jalan dengan luas lahan tanah yang luas. "Suami saya asli orang sini namun saya tidak", tuturnya menjelaskan. Perempuan itu melihat pengunjung yang melewati jalan didepan rumahnya. Sekali-kali dia melihat jualannya yang diletakkan pada meja depan kursi plastik tersebut. Namun dia tetap bersandar di pintu rumah yang atap rumahnya sekitar 40 CM dari kepalanya. "Sudah dua tahun tinggal disini. Jika siang sangat panas dan jika malam dingin sekali", jelasnya. Sementara itu, kelihatan masyarakat berbondong-bondong beriringan melewati jalan tanah didepan rumahnya. Tiba-tiba bupati Rokan Hilir (Rohil) yang telah diiring berjalan menuju lokasi wisata relegi itu singgah menemui perempuan berjilbab itu. Menggunakan pakaian melayu warna merah, orang nomor satu di pemerintahan Rohil ini berbincang dengan perempuan yang masih tetap berdiri bersandar di pintu itu. Sekali-kali Bupati Rokan Hilir ini melihat kue dagangan Sartika yang berada di atas meja itu. Kemudian Bupati Suyatno mengeluarkan sejumlah lembaran uang berwarna merah dari saku celananya. Kemudian memberikan lembaran rupiah itu ke Sartika. Ini dijual? "Saya borong kue ini," tutur Pak Suyatno sambil menyerahkan uang dari tangannya kepada Sartika. Kemudian orang nomor satu di Rohil ini memanggil penghulu Radja Bejamu Musfar dan camat Sinaboi TM Hashym yang seketika telah berada didepannya. "Saya ngak mau tahu, Keluarga ini harus mendapatkan rumah layak huni," jelas Bupati Suyatno kepada penghulu Radja Bejamu. Bupati menjelaskan bahwa kondisi rumah yang di hampirinya ini sudah layak mendapatkan bantuan rumah layak huni. Keluarga ini harus diprioritaskan mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. "Meskipun keluarga ini bukan asal Rokan Hilir, namun dia telah tinggal di Rokan Hilir jadi nanti minta fotocopy surat tanahnya dan surat-surat lainya yang dibutuhkan kemudian segera urus agar keluarga ini mendapat rumah layak huni", kata Bupati. Bupati Rokan Hilir ini kemudian mengintruksikan kepada camat Sinaboi agar senantiasa mengawasi keluarga yang disinggahinya ini sampai mendapat bantuan rumah layak huni. Kemudian orang nomor satu di Rohil ini minta camat Sinaboi agar melaporkan perkembangannya.       Penulis : Edisupriadi .