Bupati Yoyok: Jika Anggaran yang Sedikit Tetap Dikorupsi, Rakyat Dapat Apa?

Rabu, 14 September 2016

Bualbual.com - Batang - Anggaran yang melimpah sangat menguntungkan pembangunan kota-kota besar di Indonesia. Namun, masih banyak daerah tidak memiliki keistimewaan tersebut sehingga harus berinovasi untuk pembangunan daerah. Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, mengatakan keterbatasan anggaran bukan masalah untuk membangun seperti yang ia lakukan di daerahnya. Yoyok pun memberikan pesan kepada calon pemimpin Kabupaten Batang selanjutnya. "Anggaran itu adalah uang rakyat. Pemimpin harus mampu memanfaatkannya dengan maksimal. Kalau masih ada yang bisa korupsi, berarti sistem kita harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi. Jika kita tidak bisa manfaatkan uang dengan baik, masak itu salah koruptor? Makanya, Kami selalu fokus berinovasi di situ," kata Yoyok usai rapat koordinasi semester akhir pembangunan di Pendopo Kabupaten Batang, Selasa (13/09/2016), Kabupaten Batang memang daerah yang terkenal dengan terobosan-terobosan di bidang transparansi anggaran. Yang terbaru pada tanggal 7 September lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan pendidikan dan pelatihan pejabat setingkat direktur di Kabupaten Batang. Bagi Yoyok, pemerintah Kabupaten Batang harus mampu menyerap anggaran sebaik-baiknya. Perekonomian masyarakat sangat tergantung pada kinerja pemerintah. "Kami tidak punya banyak sektor swasta. Kalau anggaran tidak terserap dan dikorupsi, rakyat Batang bisa susah semua. Tidak ada pembangunan. Kalau kota besar, banyak sektor swasta yang bisa menyokong perekonomian masyarakat," ujar penerima Bung Hatta Anticorruption Award 2015 itu. Pengalaman mengelola keterbatasan ini membuat Yoyok menerima berbagai penghargaan sistem pengelolaan anggaran. Kabupaten Batang bersama Kota Surabaya adalah dua daerah di tahun 2016 ini yang memegang sertifikasi ISO 27001 untuk keamanan dan kerahasiaan informasi publik. Saat ini, Kabupaten Batang memiliki APBD sebesar Rp 1,7 triliun. Berkat pengelolaan yang baik, angka ini berada jauh di atas tahun pertama pemerintahan Bupati Yoyok, yakni sekitar R. 950 miliar. "Pemimpin yang baru nanti harus mampu mengatasi keterbatasan. Menghabiskan waktu untuk berpikir dan membuat terobosan. Bukan orang yang selalu menyalahkan-nyalahkan," tutup Yoyok.   Detik.com