Butuh Dana Kampanye, Ini Daftar Aset Sandiaga Uno yang Dijual, Berapa Nilainya?

Jumat, 07 Desember 2018

BUALBUAL.com, Sandiaga Uno adalah sosok pengusaha sukses yang berhasil membangun perusahaan, PT Saratoga Investama Sedaya yang meliputi bidang pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan. Untuk mencapai posisi seperti saat ini bukan hal mudah, dia harus jatuh bangun sampai usahanya meraup untung besar. Namun Sandiaga Uno tidak puas hanya sebagai pengusaha, dia memutuskan terjun ke dunia politik. Karirnya di dunia politik sangat cermelang, dan sekarang bertarung di Pilpres 2019 sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Sandi memutuskan untuk fokus ke politik, dan memilih melepas dan menjual beberapa aset miliknya. Berikut ini aset-aset Sandiaga Uno yang dijual:

1. Jual Saham Saratoga Investama

Sandiaga Uno menjual 51,40 juta saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Dia meraup dana Rp 194,08 miliar dari penjualan saham SRTG tersebut. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 4 Oktober 2018, Sandiaga Uno melepas saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dalam dua tahap antara lain pertama pada 2 Oktober 2018 dengan jual 12 juta saham. Kemudian pada 3 Oktober 2018, Sandiaga Uno jual 39,40 juta saham. Sandi kembali menjual saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada awal Oktober 2018. Dengan penjualan saham itu, Sandi meraup dana sekitar Rp 113,71 miliar. Berdasarkan pengumuman dalam keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/10), Sandi kembali jual saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dalam dua tahap. Pada tahap I 2018, Sandiaga Uno jual 28 juta saham dengan harga Rp 3.776 pada 8 Oktober 2018. Kemudian tahap II 2018, Sandiaga Uno jual 2,1 juta saham dengan harga Rp 3.802 per saham. Jadi total jumlah saham yang dijual 30,10 juta saham. Dari penjualan saham tersebut, Sandiaga Uno meraup dana sekitar Rp 113,71 miliar. "Tujuan transaksi untuk divestasi," tulis Sandiaga Uno dalam keterbukaan informasi BEI.

2. Jual Saham Tol Cipali ke Grup Astra

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menjual 40 persen saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) yang dimiliki secara tidak langsung oleh Perseroan melalui anak perusahaannya, PT Interra Indo Resources. Saratoga menjual saham tersebut kepada PT Astratel Nusantara yang merupakan salah satu perusahaan yang tergabung di kelompok usaha Astra. BUS adalah pemegang 45 persen saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), di mana LMS merupakan pemegang konsesi ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Dengan demikian, Astratel mempunyai kepemilikan saham efektif di LMS sebesar 18 persen. Kepala Divisi Hukum dan Sekretariat Perusahaan Saratoga, Sandi Rahaju mengatakan, bersamaan dengan pengalihan saham, Perseroan juga mengalihkan piutang konversi Perseroan terhadap Bhaskara Utama Sedaya dengan nilai transaksi Rp 900,11 miliar.

3. Jual 35 Persen Aset Dolar AS

Sandiaga Uno memutuskan mengkonversi aset dolar yang dia miliki sebanyak 35 persen. Hal tersebut ia lakukan untuk menaikkan nilai tukar rupiah waktu itu. Sandiaga menyebut dengan menjual dolar dapat membantu menekan laju nilai tukar yang terus meningkat. Ia juga meminta para pengusaha dan konglomerat ikut menukarkan dolar mereka. "Untuk konglomerat, saya sudah mengkonversi simpanan saya ke rupiah, ini waktunya sama-sama membela negara, jangan sampai terpecah belah. Spekulan banyak, jangan mau kita terkecoh, apalagi mereka banyak akalnya dari pada akhlaknya," katanya.

4. Alasan Menjual Aset

Kemarin, Sandiaga Uno menjelaskan mengapa dirinya sampai menjual beberapa aset yang dia miliki. Dia beralasan untuk membiayai kampanyenya bersama Prabowo Subianto. Karena sampai saat ini pihaknya masih kekurangan dana kampanye. "Makanya saya jual kembali saham," kata Sandiaga Uno. Sebagai informasi Sandiaga pernah mengatakan harus merogeh kocek pribadinya untuk dana awal kampanye sebesar Rp 1 miliar. Sumber: merdeka.com