Caleg Demokrat Ingin Tampar Tsamara PSI 'Jadi aktivis gak pernah, mudanya gak tahu ada dimana tapi banyak bacot'

Sabtu, 05 Januari 2019

BUALBUAL.com, Pernyataan dari Caleg Partai Demokrat soal kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menuai banyak sekali kritik. Pasalnya, Caleg Demokrat dengan akun Taufik Hidayat @TopeRendusara menyebut akan menampar Tsamara Amany. Lewat akun Twitter @TopeRendusara Caleg Demokrat tersebut menyebut bahwa seharusnya Tsamara Amany tak banyak bicara. Taufik Hidayat mengatakan bahwa Tsamara Amany terjun ke dunia politik tanpa pernah menjadi aktivis. Bahkan Taufik Hidayat juga menuliskan bahwa bilamana dirinya perempuan akan menampar Tsamara Amany. "Jadi aktivis gak pernah, mudanya gak tahu ada dimana tapi banyak bacot, kalau gue perempuan udah gue tampar mulutnya bolak balik" tulisnya dalam cuitan akun Twitter @TopeRendusara. https://twitter.com/TopeRendusara/status/1081155552145620992?s=20 Cuitan tersebut ditanggapi cukup santai oleh Tsamara Amany. Tsamara Amany bahkan memberikan alamat dari kantor PSI. "Kantor PSI: Jl Wahid Hasyim no 194. Saya tunggu mas" tulis akun Tsamara Amany yang sudah terverifikasi dilengkapi dengan emot icon senyum. https://twitter.com/TsamaraDKI/status/1081441165960867840?s=20 Ketua PCINU Cabang Amerika Akhmad Sahal mengadukan cuitan Taufik Hidayat pada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Menurut Akhmad Sahal, apa yang hendak dilakukan Taufik Hidayat kepada Tsamara Amany merupakan kekerasan terhadap perempuan. "Pak @SBYudhoyono, caleg Partai Demokrat ini mau MENAMPAR bolak balik mulut @TsamaraDKI... Kekerasan thdp perempuan memang dibolehkan ya di Partai Demokrat?" tulisnya. https://twitter.com/sahaL_AS/status/1081446967304105985?s=20 Yunarto Wijaya menanggapi cuitan Taufik Hidayat sedikit pedas. Bahkan Yunarto Wijaya juga menyindir atas perlakuan kader Demokrat tersebut pada Tsamara Amany. "Bangga ya kalo bisa nampar perempuan? hebat jg kadernya pak @SBYudhoyono yg santun..." tulis yunarto Wijaya. https://twitter.com/yunartowijaya/status/1081446998346149889?s=20 Yunarto Wijaya beranggapan bahwa mestinya para politisi senior yang dulunya menjadi aktivis mestinya tak perlu mendeskriditkan para politisi muda. Malah menurut Yunarto Wijaya, para politisi senior tersebut semestinya berkaca dengan pemikiran yang selama ini dijalankan. "Buat yg pernah jadi aktivis n sirik krn kalah tenar di dunia politik sama adik2 kita yg gak pernah jd aktivis, ya ngaca dong, mungkin pemikiran & sikap politik kalian yg gak berkembang ngikutin tuntutan jaman.. Jangan malah songong ke junior..." tulis Yunarto Wijaya lewat akun Twitternya. https://twitter.com/yunartowijaya/status/1081450032019038208?s=20 https://twitter.com/yunartowijaya/status/1081452120044269568?s=20 "Jadi kalo pernah jadi aktivis terus boleh banyak bacot n namparin orang? aktivis atau tukang palak om? amnesia mungkin salah inget..." tulis yunarto Wijaya soal cuitan Taufik Hidayat pada Tsamara Amany Disegel Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany mengaku tak punya urusan dengan kasus penyegelan reklame yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta di sekitar Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Meski reklame yang memajang fotonya tersebut telah disegel Pemprov, Tsamara Amany mengaku sudah memasangnya secara legal melalui vendor. "Selama ini komunikasi saya hanya sama vendor, saya pasang secara legal melalui vendor. Jadi saya sudah mengikuti tatacara dan prosedur yang ada. Jadi urusan reklame disegel itu urusan vendor dengan Pemprov DKI," kata Tsamara Amany saat dikonfirmasi, Jumat (28/12/2018). Tsamara Amany mengatakan, sejauh ini dirinya sudah mengikuti prosedur yang diberikan oleh pihak vendor terkait pemasangan reklame tersebut. Selebihnya, ia tak tahu menahu. Menurutnya, disegelnya reklame tersebut merupakan urusan pihak vendor dengan Pemprov DKI. "Kalau memang vendor melanggar aturan, kita nggak ada masalah itu diturunkan. Saya taat aturan. Jadi saya tidak melanggar apapun," ungkapnya. Perlu diketahui, sebelumnya Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu, mengatakan bahwa penyegelan billboard atau papan reklame Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany yang terpajang di sekitar Jalan Gatot Subroto, disebabkan karena reklame tersebut tak memiliki izin. Penemuan tersebut, berdasarkan hasil pengecekan oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta. "Kalau (reklame) ini, berdasarkan hasil pengecekan di PTSP kemudian di Citata dan sebagainya, itu tidak berizin. Ya berarti kan melanggar, nah karena melanggar berarti harus ada penegakkan hukum," kata Yani saat dikonfirmasi, Jumat (28/12/2018).   Sumber: tribunnews.com