Camat Mandah Bersepeda

Senin, 10 April 2017

bualbual.com - Mandah -Bersepeda menempuh jarak 38 Km bagi olahragawan sesuatu yang ringan dan tak melelahkan. Namun, bagi kebanyakan orang, terlebih yang belum terbiasa, sungguh membuat letak badan. Jarak sejauh itulah yang ditempuh Camat Mandah, Indragiri Hilir (Inhil), Umar Hamdi Hamdan, SSos, pagi Ahad 12 Rojab 1438 (9 April 2017). Umar tak sorang. Gowes, istilah temberang orang sekarang, dilakukan Umar bersama Mandah Bike Community (MBC –  maksudnya Komunitas Bersepeda Mandah, bahasa Inggeris tak hendak kalah temberang, red). Alur (rute) bersepeda yang mereka tempuh (Khairiyah) Mandah-Saka Kuali-Bronto-Kediah-Puleh-Pasar Igal kembali ke Khairiyah Mandah. Bersepeda bersama, selain menyegarkan raga, juga mempererat persahabatan dengan gurau dan canda saat rehat, ujar Umar, cucu Tuan Guru Sjech H Abdurrahman Ya’cob (Tuan Guru Pasarkembang), ayah abahnya H. Hamdan HAR. Selain melewati lebuh raya yang sudah lumayan bagus, mereka juga harus membawa sepeda menyeberang sungai. “Alhamdulillaah, lancar dan segar,” ujar Umar ketika rehat sambil menyantap nyiur (kelapa) muda. Mengetahui Camat bersepeda keliling Mandah, Puan Intan Suri Sanusi, seorang warga, menyebut Umar memang camat yang legat dan cekatan berkegiatan. Itu dia sebutkan bukan sementang dia anak sepupu camat, tapi kenyataan. Mandah, termasuk kecamatan tertua di Indragiri (Hilir). Berdiri sejak 27 September 1938 (mendahului Kabupaten Inhil, red) disebabkan Tractaat van Vrindchaap (Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan) antara Kerajaan Inderagiri dengan Pemerintah Hindia Belanda. Kesultanan Inderagiri menjadi Zelfbestuur, yang dengan ketentuan itu Mandah menjadi keamiran (bersama lima keamiran lainnya di Inderagiri bagian hilir). Keamiran itu Keamiran Mandah dan Gaung yang beribukota Khairiyah Mandah. *Sj.c