BUALBUAL.com - Baru 2 bulan menjabat sebagai Kepala BNN Provinsi Riau, Brigjen Pol Kennedy mendapatkan kunjungan dari tokoh masyarakat Bengkalis, Bagus Santoso. Silaturahmi yang berlangsung akrab tersebut berlangsung di ruang kerja Kepala BNN Riau Jalan Pepaya, Selasa (8/9/2020).
Dalam silaturahmi tersebut, Kennedy dan Bagus Santoso berdiskusi tentang penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Riau khususnya di Bengkalis.
"Bengkalis termasuk zona merah dalam kasus narkoba di Riau," begitu kata Kennedy.
Dilanjutkan Kennedy, Bengkalis masuk zona merah karena geografinya berada di perairan dan perbatasan negara tetangga.
"Untuk kita ketahui, 85 persen jalur yang dipakai untuk memasukkan barang haram ke Indonesia itu adalah jalur perairan. Sisanya lewat jalur darat dan udara. Sehingga ini yang mungkin menyebabkan Bengkalis masuk zona merah," tegasnya.
Bahkan, Kennedy menyebutkan bahwa daerah Rupat bagian utara sebagai daerah rawan peredaran narkoba.
Menanggapi kondisi tersebut, Bagus Santoso meminta masukan pendapat dari Ketua BNN Provinsi Riau untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba ini.
"Saya selalu mendapat aduan dari warga Bengkalis terkait narkoba ini. Makanya saya bersama Tim KBS memprioritaskan silaturahmi dengan BNN untuk berdiskusi bagaimana agar kasus narkoba bisa ditanggulangi di Bengkalis," tanya Bagus yang pada Pilkada Bengkalis 2020 ini berpasangan dengan calon bupati Kasmarni.
Menjawab pertanyaan dari Bagus, Kennedy menyampaikan ada tiga langkah yang dilakukan BNN yaitu pemberantasan,pencegahan dan rehabilitasi. Maka Kennedy menyarankan agar pemerintah dan masyarakat Bengkalis mendirikan panti sosial rehabilitasi.
"Ada beberapa cara dalam menangani penyalahgunaan narkoba ini. Salah satuny adalah rehabilitasi," kata Kennedy.
Tahap rehabilitasi ini, kata Kennedy, bisa melalui panti sosial. "Jangan khawatir kalau mau direhabilitasi di panti sosial. Dia tidak akan dipidana, haknya sebagai masyarakat bisa terjamin dan identitasnya bisa ditutupi," kata Kennedy.
Sementara itu, Bagus Santoso menyatakan komitmennya untuk menyelamatkan generasi muda Bengkalis dari penyalahgunaan narkoba.
"Dan salah satu upaya kita adalah dengan cara mendorong terbentuknya BNN Kabupaten Bengkalis," tutupnya.
Menutup pertemuan Bagus Santoso seperti kebiasaan dalam bersilaturahmi menyerahkan dua buku karya tulis terbarunya dengan judul Mahar Politik dan Kontestasi, dan Dinamika Politik Riau.