Cekcok dengan Kekasih, Pria Ini Terkapar Bersimbah Darah

Sabtu, 02 Juni 2018

bualbual.com, Median Sukaton (34) ditemukan terkapar bersimbah darah di dalam mobilnya di Jalan Sekadau-Sintang (Merdeka Timur), KM 4 Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Sukaton ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB dalam keadaan tidak sadarkan diri. Di perut bagian kanannya terdapat luka tusukan. Diberitakan Rakyat Kalbar, awalnya warga menduga Sukaton menjadi korban dibegal. Ada pula yang mengira korban ditusuk orang tak dikenal. Pihak kepolisian yang menangani kasus ini, sempat kesulitan menyimpulkan penyebab korban luka-luka. Sebab, awal ditemukan, korban belum bisa diajak komunikasi. Dari identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang ditemukan, Sukaton merupakan warga kelahiran Pontianak. Namun dia tinggal di Gang Binjai II Jalan M Saad Kelurahan Tanjung Puri Kecamatan Sintang Kota Kabupaten Sintang. Warga menyebutkan, mobil bernomor polisi KB 124 TU milik Sukaton sebelumnya melaju dari arah Sintang menuju Sekadau. “Masih kita selidiki,” kata Waka Polres Sekadau Kompol H Adiono Dwi Waluyo. Menurut dia, korban ditemukan warga yang melintas. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Anggota polisi yang mendapatkan laporan langsung meluncur ke lokasi. Polisi kemudian mebawa korban ke RSUD Sekadau. “Korban masih belum sadar. Jadi belum bisa kita dapatkan keterangan jelas,” jelas Adiono. Korban masih dirawat di RSUD Sekadau. Luka tusukan di bagian kanan perut korban berdiamater lebih dari 3 sentimeter. Juga ada beberapa bekas luka gores. Menjelang petang, pihak kepolisian berhasil membongkar kasus ini. Ternyata korban bukan ditusuk orang lain atau dibegal. Melainkan melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menusuk dirinya sendiri. “Bukan ditusuk dan bukan korban pembegalan. Dia menusuk dirinya sendiri. Jadi masyarakat jangan panik,” ujar Iptu Mohammad Ginting SH, Kasat Reskrim Polres Sekadau, Rabu petang (30/5). Menurut Ginting, fakta bahwa korban menusuk dirinya sendiri diperoleh setelah polisi melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi. Hal itu diperkuat dengan tidak adanya barang milik korban yang hilang. Di lokasi, polisi hanya menemukan mobil, dompet, tiga handphone dan paspor serta buku tabungan milik korban yang masih utuh. Polisi juga menemukan pisau dapur yang digunakan korban untuk menusuk dirinya. “Saat ini korban sudah sadar, tapi belum bisa diajak berkomunikasi dengan lancar,” ungkap Ginting. Rakyat Kalbar mencoba menelusuri jejak Sukaton. Dia diketahui merupakan seorang duda. Sudah lama pisah dengan istrinya. Sukaton pertama kali ditemukan terkapar bersimbah darah di mobilnya oleh Abang Tampin, pemilik warung di KM 4, Jalan Sekadau-Sintang. Waktu itu, Abang Tampin heran melihat ada mobil yang berhenti di jalan, seberang warung miliknya. Terlebih dari kejauhan, dia melihat seperti ada seorang yang terluka. Abang Tampin pun langsung menghentikan Santi, salah seorang pengguna jalan yang melintas. Abang Tampin mengajak Santi untuk memeriksa. Benar saja, ada yang terluka. Keduanya langsung menghubungi pihak kepolisian. Mereka kemudian membawa korban ke RSUD Sekadau. “Saya lihat ada yang terluka,” singkat Abang Tampin kepada polisi yang meminta keterangan kepada dirinya. Dari keterangan ini lah, polisi langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa orang. Salah satunya, rekan korban, Tevy Subakat. Dari serangkaian penyelidikan, polisi memastikan kasus yang dialami korban. Kepada polisi, Tevy mengaku bahwa pada Minggu (27/5), korban pulang ke rumahnya. Korban bersama kekasihnya, Faikatul Muhimah dari Pontianak. Selama dua hari, kekasihnya dibiarkan sendirian di rumah karena sempat cekcok. Selasa pagi (29/5), ibu korban, Adek Rohayati berusaha menghubungi korban agar kembali ke rumah. Namun korban tak membalas telepon. Beberapa saat kemudian, korban pulang. Kekasihnya pun menghubungi Tevy untuk memberitahukan bahwa korban sudah pulang. Tevy lalu mendatangi rumah korban dan sempat berbicara dengannya. Kala itu, korban mengatakan akan ke Serawai untuk memperbaiki mobilnya. Sore harinya, Ketua RT setempat, Widakso mendatangi rumah korban. Widakso sempat bertemu dengan korban dan melihat ada darah di baju korban. Namun korban tak peduli dan langsung pergi menggunakan mobilnya. Widakso kemudian melaporkan hal itu kepada ibu korban. Keduanya kemudian membuat pengaduan ke Polres Sintang. Rupanya korban pergi ke Sekadau dan akhirnya ditemukan warga terkapar bersimbah darah di mobilnya. “Kasus ini masih kita tangani,” pungkas Ginting.*(rk/prokal/pojoksatu)

loading...