Cina di Tuding Amerika, Berniat Raup Untung Besar dari Wabah Virus Corona

Rabu, 22 April 2020

Presiden AS Donald Trump berdiri di depan sebuah layar grafik yang menjelaskan proyeksi kematian warga akibat COVID-19, Selasa (31/3) di Gedung Putih, AS. Foto: ANTARA/REUTERS/Tom Brenner/wsj.

BUALBUAL.com - Pemerintah Amerika Serikat kembali melontarkan tuduhan tuduhan serius kepada Cina terkait wabah virus corona. Kali ini penasihat Presiden Donald Trump, Peter Navarro menyebut Beijing sengaja menahan data mengenai virus tersebut demi kepentingan komersial.

Menurut dia, Cina ingin jadi yang pertama menciptakan vaksin dan meraih keuntungan luar biasa dari penjualannya.

"Mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif, peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia," kata Navarro kepada Fox Business Network.

"Tetapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump," Kata Navarro.

Menurut dia, Amerika Serikat saat ini memiliki data yang cukup untuk mengembangkan vaksin dan sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk melakukannya.

Salah seorang direktur di Departemen Kesehatan AS bulan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya berencana untuk mendukung lima atau enam kandidat vaksin eksperimental, dengan harapan ada dua atau tiga yang sukses.

Cina sejauh ini telah menyetujui setidaknya tiga vaksin virus corona eksperimental untuk diuji pada manusia.