Dalam rangka kunjungan kegiatan workshop peningkatan peran jurnalis sekitar 100 awak media datangi kantor Bupati Siak

Rabu, 13 September 2017

bualbual.com, Dalam rangka kunjungan studi lapangan kegiatan workshop peningkatan peran jurnalis dalam penangan isu kerukunan umat beragama tingkat nasional, sekitar 100 awak media datangi kantor Bupati Siak. Tidak hanya rekan jurnalis saja, rombongan juga didampingi Kepala Pusat Kerukunan Beragama RI yang diwakili Ahmad Heri Faturahman dan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag provinsi Riau Mahyudin, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak Muharom. Mereka yang terdiri dari jurnalis nasional dan daerah, dari Aceh hingga Lampung ini sebelumnya mengikuti kegiatan workshop di Pekanbaru. Begitu tiba di Siak disambut hangat oleh Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Syafrilenti, di ruang pertemuan Raja Indra Pahlawan, 13/04/17. Sebagai informasi jumlah pemeluk agama Islam sebanyak 86 persen, Protestan 9,7 persen, Katolik 2,7, Hindu 0,18 persen, Budha 1,4 persen, konghucu 0,11 persen dan aliran kepercayaan 0,8 persen. semuanya tersebar di seluruh kabupaten Siak. Syafrilenti mengatakan, terkait kerukunan umat beragama di Siak sudah dilakukan sejak zaman Sultan Syarif Kasyim II. Pendatang dari cina di ijinkan membangun rumah ibadah bagi kepercayaan mereka, yakni klenteng Hock Siu Kong. Tak jauh dari klenteng juga ada rumah ibadah umat Kristiani, berupa Gereja. “Sikap ini merupakan contoh bagaimana kerukunan sudah diajarkan oleh para pendahulu dan patut untuk dicontoh dan dipertahankan oleh para generasi saat ini," kata Syafrilenti. Masih kata Lenti, upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Siak antara lain mengayomi setiap pemeluk agama, memberikan pelayanan yang prima kepada pemeluk agama, secara berkala melakukan dialog dengan tokoh-tokoh agama, ikut serta dalam perayaan hari-hari besar agama, membuat FKUB, dan setiap tahunnya memberikan bantuan kepada FKUB. Senada dengan itu, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) kabupaten Siak mengucapkan terimakasih kepada peserta workshop jurnalis yang telah datang ke Siak. Diakuinya kondisi di kabupaten Siak memang cukup kondusif dan belum pernah ada tejadi konflik agama. Usai acara tersebut saat dijumpai, Basril Purnawan Kasubag Hukum Kantor Wilayah Kemenag provinsi Lampung, mengaku kagum dengan keindahan kota Siak, tata kota dan kebersihannya, sehingga membuat ia dan peserta lainnya merasa nyaman berada di Siak. Terkait masalah workshop jurnalisme, Basril menilai kegiatan tersebut sangat strategis dalam upaya menggandeng insan pers. Karena mereka dapat menyumbangkan informasi-informasi terutama terkait kehidupan di masyarakat yang mencerminkan budaya damai yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat. "Menurut saya media dan jurnalis memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan umat beragama, dan sekaligus bisa mempromosikan serta memperkuat kerukunan umat beragama," ujarnya. Septi Artiana, wartawati Antara Bangka Belitung, merasa senang bisa singgah di negeri Istana, dan bisa langsung melihat peninggalan kerajaan Siak. Saya kagum dengan istana kerajaan Siak, tadinya saya pikir barang-barang yang dipajang replika semua, eh ternyata asli, ungkapnya. Salah seorang peserta yang juga berasal dari Bangka Belitung menyampaikan bahwa Riau, khususnya di Siak ini kental dengan budaya melayunya. Sama seperti di Bangka Belitung yang identik dengan dunia melayunya. Ia berharap agar kerukunan umat beragama khususnya di Siak bisa menjadi menjadi contoh maupun sarana edukasi.(gor/MRC)