Datang Ke Rumah Prabowo, Gus Sholah Tak Bahas Dukungan NU

Kamis, 08 November 2018

BUALBUAL.com, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Salahuddin Wahid (Gus Sholah), menyambangi kediaman calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu (7/11) petang. Menanggapi kunjungan tersebut, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Unomembantah Gus Sholah bertujuan untuk membahas arah dukungan nahdliyin setelah salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari, Irfan Yusuf Hasyim, bergabung juru bicara pasangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Sandiaga menerangkan kunjungan Gus Sholah bertujuan untuk membahas sejumlah hal terkait ekonomi. "Enggak ada (bahas dukungan NU) tadi, hanya bahas ekonomi," kata Sandi di Media Center Koalisi Adil Makmur, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan pada Rabu (7/11). Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menerangkan politikus senior Kwik Kian Gie dan mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli juga turut dalam pertemuan yang dikabarkan berlangsung pada sore hari itu. Menurutnya, ketiga tokoh tersebut menyampaikan pandangannya masing-masing untuk membuat rumusan tawaran isu ekonomi yang lebih menarik dibandingkan yang dihadirkan kubu petahana. Sandi mengatakan rumusan itu penting untuk meraih suara sekitar 30 persen pemilih yang belum menentukan pilihan politiknya terkait pasangan capres-cawapres hingga saat ini. "Kami harus hadirkan tawaran lebih menarik daripada yang sekarang sudah disampaikan pemerintah. Kunci kami memenangkan hati dan pikiran dari elektoral, apalagi yang belum punya pilihan mantap," kata dia. Sandi pun membantah kapasitas Gus Sholah hadir dalam pertemuan tersebut sebagai penasihat ekonomi. Ia berkata, sosok yang menjadi penasihat ekonominya ialah Kwik Kian Gie. "Beliau (Gus Sholah) beri masukan, tapi bukan penasihat ekonomi. Penasihat ekonomi saya Kwik," katanya Sandi menambahkan, Gus Sholah juga sempat berdikusi hal tentang ekonomi dengan dirinya yakni terkait anggaran negara dan pengelolaan utang.   Sumber: cnnindonesia