Demokrat: Secara Di Atas Kertas Penguasa Berpotensi Akali Pemilu

Kamis, 03 Januari 2019

BUALBUAL.com, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut pernyataan politikus Demokrat Andi Arief soal hoaks surat suara merupakan cermin kekerdilan jiwa. Menurut Rachland, seharusnya Hasto perlu belajar menanam dan memelihara rasa terimakasih kepada Andi Arief, karena Andi justru membantu Kubu Petahana. Kubu petahana, kata Rachland selama ini, menjadi sasaran kecurigaan. Andi, kata Rachland justru membantu petahana dengan meminta KPU mengecek kebenaran berita yang katanya sudah beredar kemana-mana itu. "Suka atau tidak, mata dan telunjuk publik sebenarnya tertuju pada mereka karena di atas kertas adalah pihak yang berkuasa yang paling berpotensi mengakali pemilu," kata Rachland dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3 /12). Lihat juga: Penyebar Isu 7 Kontainer Surat Tercoblos Kini Diburu Polisi Padahal, kata Rachland, seharusnya kubu petahana yang lebih dulu mengambil langkah meminta KPU segera melakukan pengecekan. "Bukan mendiamkan dan lalu menarik keuntungan politik dengan justru mengecam orang lain yang melakukan tugas sebagai active citizen," katanya. Langkah cepat tanggap Andi Arief juga, dinilai Rachland juga membantu masyarakat luas dalam menghentikan desas desus dan hoaks. "Bayangkan bila di tengah sikap diam kubu petahana, tak ada orang yang berani menggedor perhatian KPU dengan mengambil resiko disalahpahami," katanya. Demokrat: Di Atas Kertas Penguasa Berpotensi Akali Pemilu Kata Rachland, bila desas desus soal e-KTP dibiarkan akan makin menjalar meluas dan memprovokasi kecurigaan warga. "Bisa-bisa KPU jadi sasaran kemarahan warga. Kita semua tak menghendaki hal itu," katanya. Rachland menambahkan desas-desus tentang kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos harus jadi wake up call bagi kubu petahana. Sebelumnya, KPU diserang oleh opini publik dalam isu kotak suara dari kardus atau karton. "Presiden Jokowi dan Tim Pemenangan harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki citranya. Ketidakpercayaan warga adalah dasar yang mengakibatkan semua kontroversi yang merugikan kita semua ini," katanya. Kabar tentang kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos beredar di media sosial. Melalui akun twitternya, Andi Arief meminta KPU memeriksa kebenaran kabar itu. Namun cuitan Andi soal itu kemudian dihapus. KPU telah memastikan bahwa kabar terkait tujuh kontainer surat suara tercoblos yang masuk melalui pelabuhan Tanjung Priok adalah kabar bohong.***   Sumber: cnnindonesia