Deretan Penguasa Dikenal Paling Sadis Sepanjang Sejarah Dunia

Rabu, 21 November 2018

Bualbual.com, Mendengar penguasa paling sadis di dunia, langsung tercetus nama Adolf Hitler, pemimpin Jerman yang paling ditakuti saat itu. Hitler dikenal sebagai orang yang tega, salah satunya pembunuhan massal. Tapi ternyata, penguasa paling sadis bukan hanya Hitler. Masih ada beberapa penguasa lain jauh lebih sadis dari tindakannya. Berikut para penguasa yang paling sadis, seperti dikutip dari Ranker: 1. Genghis Khan Membunuh 11 Persen dari Populasi Dunia Genghis Khan, seorang Khan Agung pertama dari Kekaisaran Mongolia, yang menjadi penguasa paling mengerikan. Dia pernah mengeksekusi masyarakat yang menjadi musuhnya. Hal ini ia lakukan agar kerajaannya menjadi kerajaan terbesar di dunia. Genghis punya banyak cara untuk menghukum musuh-musuhnya, terutama pada para bangsawan. Karena Genghis tahu kalau dia tidak bisa menumpahkan darah para bangsawan, jadi cara lain adalah mematahkan leher mereka atau mencekiknya. Mereka akan berpesta sampai setiap bangsawan telah hancur dan mati. 2. Membangun Menara dari Tulang Musuh Tamerlane the Great, yang biasa disebut Timur, adalah seorang penakluk Turki yang memerintah selama kira-kira 40 tahun, sampai kematiannya pada 1405. Ia yakin bahwa ia adalah keturunan Genghis Khan dan berusaha untuk meniru leluhurnya di kerajaannya sendiri. Seperti Genghis Khan, Tamerlane bersikap tegas dalam aksioma "tanpa belas kasihan". Dia memusnahkan puluhan ribu orang. Dikabarkan bahwa dia membunuh 70.000 orang di Ifshahan, 20.000 orang di Aleppo, dan 70.000 orang di Tikrit. Dia akan menyewa mata-mata ke kubu-kubu oposisi untuk menceritakan eksploitnya, seperti membakar masjid yang penuh dengan orang-orang di Damaskus. Tujuannya, untuk menaburkan benih-benih ketakutan. Di Baghdad, diyakini dia memenggal 90.000 orang dan membangun lebih dari 100 menara dari tengkorak yang membusuk. 3. Raja Belgia Leopold I Leopold II mewarisi kekuasaan ayahnya pada tahun 1865 dan menjadi raja sampai kematiannya. Leopold banyak diingat sebagai pendiri dan pemilik tunggal Negara Bebas Kongo, proyek pribadi yang dijalankan oleh raja. Ia memanfaatkan Henry Morton Stanley untuk membantunya mengklaim atas Kongo, sekarang Republik Demokrasi Kongo. Dalam Konferensi Berlin, para raja Eropa setuju untuk mendirikan Negara Bebas pada tahun 1885, dengan syarat penduduknya digiring ke dunia modern dan semua bangsa diizinkan berdagang dengan bebas. Namun, dari awal, Leopold tak mengindahkan syarat-syarat tersebut dan memerintah Kongo dengan cara yang brutal. Ia memberi mandat pada prajurit bayaran untuk keuntungannya sendiri. Ia mengambil keuntungan pribadi dari Kongo, awalnya dengan pengumpulan gading, dan setelah naiknya harga karet pada tahun 1890-an, ia memaksa penduduk asli mengumpulkan getah karet. Pemerintahannya yang kejam bertanggung jawab secara (tidak) langsung atas kematian jutaan orang. Kongo menjadi salah satu skandal internasional pada awal abad ke-20, dan akhirnya Leopold II terpaksa menyerahkan kendalinya kepada pemerintahan Belgia. 4. Qin Shi Huang Qin Shi Huang, menjadi raja dari Negara Qin dari 247 SM sampai 221 SM. Setelah mempersatukan Tiongkok dengan menaklukkan 6 negara lainnya, ia kemudian mendirikan Dinasti Qin dan mengangkat diri menjadi kaisar dari Tiongkok yang bersatu. Setelah menyatukan Tiongkok, dia dan perdana menterinya Li Si menciptakan berbagai perubahan, seperti menjalankan banyak reformasi dalam pemerintahan, menyatukan tulisan baku, alat ukur standar dan juga meneruskan pembangunan Tembok Besar yang sudah ada sejak Zaman Negara-negara Berperang. Meskipun begitu, Qin Shi Huang dikenal sebagai kaisar yang kejam. Dia pernah membakar buku dan mengubur hidup-hidup 460 cendekiawan. Selain itu, selama pembangunan Tembok Besar, ribuan orang bekerja berlebihan, kelaparan, atau meninggal karena penyakit. 5. Ivan IV Membunuh Ahli Warisnya Ivan IV dari Rusia, sekarang dikenal sebagai Ivan the Terrible, dibesarkan di tengah-tengah sarang kolusi politik dan konspirasi. Sebelum menamai dirinya kaisar pertama Rusia pada tahun 1547, ia menyaksikan orang-orang yang bersekongkol (bangsawan kelas ksatria) merenggut kekuasaan dari ibunya (diduga dibunuh oleh racun). Jadi pada usia 13 tahun, Ivan mengawasi eksekusi pertamanya dan menganugerahi dirinya sendiri dengan kekuasaan tertinggi atas negeri itu. Ivan selalu waspada terhadap anak-anak lelaki. Dia pernah mengumpulkan sebanyak 100 anak laki-laki di lapangan umum, sehingga dia dan rakyatnya dapat menyaksikan penyiksaan dan kematian mereka. Selain itu, dia juga pernah menyerbu Novgorod (salah satu kota di Rusia) dan menyuruh para uskuo berpakaian kulit beruang. Kemudian menyuruh para anjing untuk memangsanya. Pada tahun-tahun terakhirnya, Ivan semakin sadis. Ia merusak otak ahli warisnya setelah menyerangnya di tengah perdebatan, membuat ahli waris itu tak biasa. Contoh lain, Ivan memukul putrinya yang sedang hamil, yang menyebabkan kegugurannya. Editor: BBC | Sumber : Merdeka.com