Dewan Pembina Berharap UIR dan YLPI Mampu Menjawab Tantangan Masa Depan

Senin, 15 Juli 2019

BUALBUAL.com - Tingginya angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi di Riau mendapat perhatian serius anggota dewan pembina Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau, DR H Zulkarnain Kadir SH MH. Ia menilai, pengangguran tak hanya soal terbatasnya lapangan pekerjaan, namun juga disebabkan belum siapnya lulusan perguruan tinggi bersaing di dunia kerja. Dikatakan Zulkarnain, ribuan sarjana yang lulus setiap tahun tidak berbanding lurus dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. "Tak heran, banyak lulusan sarjana dari berbagai perguruan tinggi di Riau yang ijazahnya hanya jadi pajangan, karena tidak bisa bekerja," ungkapnya. Sebagai anggota pembina Yayasan Lembaga pendidikan Islam Riau, ia berharap YLPI Riau bisa menjawab tantangan dan melahirkan lulusan yang berkualitas, sehingga dapat diterima di dunia kerja. "Lembaga pendidikan di bawah YLPI Riau, khususnya Universitas Islam Riau (UIR), harus mampu melakukan terobosan dan bisa menjawab tantantangan ini, dengan meningkatkan SDM dosen. Termasuk juga penataan aset, keuangan dan lainnya, secara propesional agar tidak ditinggal mahasiswa," ucapnya. Ia menyarankan agar UIR memperbanyak menciptakan dosen berpendidikan S3 dan Guru Besar disetiap fakultas yang ada saat ini, di samping menjaga dan merebut akreditasi yang baik di semua fakultas. "Ini perlu dilakukan agar kedepan UIR punya pasca sarjana di setiap fakultasnya," ucap mantan Sekretaris DPRD Riau ini. Lebih jauh dikatakan pria yang akrab disapa ZK ini, UIR juga harus lebih gesit dalam merangkul perusahaan-perusahaan swasta dan pemerintah untuk bekerjasama, yang tujuannya bisa membuka peluang lulusan UIR dapat diterima bekerja nantinya. "UIR juga diharapkan mampu menyiapkan fakultas kedokteran dan pendidikan serta kejuruan yang sangat diminati. Dan yang paling utama, UIR harus bisa meluluskan mahasiswa tepat waktu dan bermutu yang siap masuk di dunia kerja. Jadi UIR juga harus memikirkan masa depan mahasiswa setelah wisuda," cakapnya. Disisi lain, kata ZK, jika mutu pendidikan diabaikan dan pihak yayasan hanya memikirkan kuantitas atau jumlah mahasiswa saja, tak heran banyak ijazah S1 dan lainnya hanya jadi pajangan saja. "Akreditasi juga harus dijaga ditingkatkan, agar lulusan UIR dipakai di dunia kerja. Tiap tahun ada ribuan mahasiswa yang lulus dari berbagai perguruan tinggi. Kemana mereka setelah lulus? Kita (perguruan tinggi) juga ikut memikirkan ini," tambahnya. Zulkarnain juga mengingatkan pengelola yayasan harus terbuka dan profesional dalam mengelola unit-unit usaha pendidikan di YLPI, termasuk UIR. "Beberapa minggu yang lalu kami baru mengesahkan anggaran YLPI dan unit-unitnya, serta UIR, tahun anggaran 2019- 2020 lebih kurang Rp200 miliar. Jangan sampai anggaran ini tidak termanfaatkan dengan baik. Kita ingin YLPI, khususnya UIR, makin hebat ke depan," ulasnya.   Sumber: cakaplah