Di Tengah Pandemi, Petani Sayur Pekanbaru Mendapat Untung

Ahad, 10 Mei 2020

Herson petani sayur di Jalan Kartama, Pekanbaru saat diwawancarai wartawan Riaupos.co, Ahad (10/5/2020). (SOFIAH/RIAUPOS.CO)

BUALBUAL.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi perekonomian masyarakat. Di tengah sulitnya ekonomi saat ini, hasil pertanian seperti sayur-sayuran menjadi salah satu sektor yang tidak terlalu terdampak akibat virus corona tersebut.

Di pertanian sayur-sayuran yang ada di Jalan Kartama, Pekanbaru misalnya, harga sayur-sayuran terbilang cukup stabil, bahkan permintaan sendiri mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh pengolah kebun Herson. 

"Kebutuhan masyarakat untuk sayur-sayuran selama pandemi ini meningkat sekitar 45 persen," kata Herson, Ahad (10/5).

Herson menuturkan, semakin meningkatnya konsumsi masyarakat akan sayur-sayuran membuat harga sayuran juga semakin stabil. Ia mengatakan, dalam satu hari ia menjual sekitar 700 ikat sayur mayur kepada tengkulak, yang kemudian didistribusikan ke pasar-pasar tradisional di Pekanbaru. 

"Rata-rata sehari itu 700 ikat, tergantung kemampuan petaninya. Saat ini harga perikatnya untuk bayam Rp1.000, sawi Rp1.200, selada Rp2.500, katu Rp1.000, kangkung Rp1.200," ujar Herson. 

Menurut Herson, harga tersebut sangat baik dibandingkan sebelumnya. Ia mengatakan, harga stabil sayuran per ikat adalah Rp800-Rp900. "Stabilnya itu Rp800-Rp900, kalau sekarang ini kan di atas Rp1.000, jadi bisa dibilang sangat stabil," pungkasnya.