Dibangun di Era Rusli Zainal, Fasilitas Ratusan Miliar Bandara Tempuling Tidak Terawat dan Terbengkalai

Kamis, 23 Juli 2020

BUALBUAL.com - Selain untuk kemudahan transportasi udara, keberadaan Bandara Tempuling juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indragiri Hilir. Sayangnya, bangunan yang menguras ratusan miliar APBD Provinsi Riau ini, kini dalam kondisi tidak terawat.

Terlihat sejumlah fasilitas bandara rusak berat. Seperti jendela ruang tunggu, platfom hingga dinding pecah dan berlubang. Sejak aktif terakhir pada 2016 lalu, pelayanan rute penerbangan persis tidak berlaku lagi.

Bandara yang mulai beroperasi sejak tahun 2006 lalu, adalah proyek multi years yang dibangun semasa Gubernur Riau Rusli Zainal dalam tiga tahun. Total anggaran pembangunan mencapai  Rp159 miliar.

Untuk diketahui, Airport Indragiri atau Bandara Tempuling diproyeksikan untuk penerbangan lokal khususnya dari Tembilahan ke Kota Pekanbaru dan beberapa daerah penyangga lain seperti Batam, Tanjungpinang dan Dabo Singkep di Kepulauan Riau.

Jika menempuh jalur dari Tembilahan menuju Pekanbaru, membutuhkan waktu sedikitnya antara 7-8 jam. Sebagai putera daerah yang merasakan sulitnya perhubungan warga dari Kabupaten Indragiri Hilir, Rusli Zainal berharap pembangunan bandara ini dapat jadi solusi membuka keterisolasian daerah tersebut.

Untuk diketahui, Airport Indragiri atau Bandara Tempuling diproyeksikan untuk penerbangan lokal khususnya dari Tembilahan ke Kota Pekanbaru dan beberapa daerah penyangga lain seperti Batam, Tanjungpinang dan Dabo Singkep di Kepulauan Riau. Selama ini, khususnya untuk keluar daerah, warga setempat lebih dekat menggunakan Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau dan Bandara Sultan Thaha Saifudin Jambi.

Tahun 2015 lalu, pesawat kecil milik maskapai Susi Air sempat mengudara. Sehingga Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir sebagai pemegang aset menyediakan anggaran revitalasi fasilitas bandara melalui APBD 2016 sebesar Rp21,7 miliar. Tetapi setelah itu pesawat berhenti beroperasi.

Sulitnya pelaksanaan operasional, Dinas Perhubungan Riau kemudian menyatakan pengelolaan bandara akan diserahkan kepada pihak Kementerian Perhubungan. Tetapi hingga saat ini belum ada titik jelas siapa pemilik aset daerah tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, Said Syarifuddin, mengaku kalau penyerahan aset tersebut sedang dalam proses ke Kementerian Perhubungan di Jakarta. Namun tidak jelas sejauh mana proses tersebut berlangsung. *