Diduga Ada Permainan Hasil Swab Covid-19, Tarmizi Minta Kadinkes Bintan Pecat Oknum Pegawai Puskesmas Kijang

Jumat, 02 Juli 2021

BUALBUAL.com - Anggota DPRD kabupaten Bintan Tarmizi meminta Kapala Dinas Kesehatan Bintan menindak tegas bahkan memecat oknum pegawai Rumah Sakit dan Puskesmas di kecamatan Kijang.

Hal ini disebabkan karena peristiwa hasil swab Covid-19 yang dikeluarkan oleh Puskesmas Kijang terhadap belasan karyawan swalayan WS pada tanggal 29 Juni 2021 menyatakan positif Covid-19.

Karena merasa tidak puas, berselang satu hari kemudian seluruh karyawan tersebut melakukan swab kembali di Tanjungpinang hasilnya negatif semua.

Yang anehnya, menurut Tarmizi, hasil swab di Puskesmas Kijang tidak diberikan kepada yang bersangkutan bahkan di foto pun tidak boleh. 

"Tentu ini menjadi tanda tanya besar bagi kita semua, ada permainan apa ini sebenarnya," ungkap Tarmizi, Jumat (02/07).

Tarmizi meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Bintan agar melakukan tindakan tegas terhadap Kepala Puskesmas Kijang dan oknum pelaksana swab yang diduga memberikan hasil swab palsu.

"Tentunya masyarakat sangat dirugikan atas kejadian tersebut dan kepada oknum hendaknya di non job dan bila perlu dipecat agar menjadi pelajaran bagi yang lainnya," ucap Tarmizi.

"Kepada penegak hukum agar memproses oknum pegawai rumah sakit atau Puskesmas sesuai dengan hukum yang berlaku bagi oknum memberikan data tidak benar seperti masyarakat yang tidak Covid-19 dinyatakan Covid-19 bahkan yang meninggal dinyatakan Covid-19 ternyata tidak Covid-19, agar pihak Rumah Sakit atau Puskesmas yang ada di Bintan tidak langsung memvonis masyarakat dengan terpapar Covid-19 karena akibat kata-kata terpapar Covid-19 sudah sangat meresahkan masyarakat dan menjadi momok yang menakutkan bahkan dikucilkan dari masyarakat," ucap Tarmizi.

Tarmizi menghimbau kepada masyarakat Bintan Timur khususnya dan masyarakat Bintan umumnya yang sudah dinyatakan positif Covid-19 oleh salah satu rumah sakit jangan langsung percaya tapi hendaknya melakukan swab ulang di tempat yang lain agar masyarakat tidak dibodohi dan ditakut - takuti dengan kata-kata terpapar Covid-19.