BUALBUAL.com - Seorang anak bernama Dyo Putra Pratama berusia 13 tahun meninggal dunia diduga setelah minum obat dari Puskesmas Sei Jang, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa 9 Juli 2024.
Warga Jalan Pramuka, Lorong Bunyu, RT 003 RW 004, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari itu dikabarkan meninggal lepas makan obat di Puskesmas Sei Jang.
Informasi yang diterima dari keluarga korban Keken (kakak korban) mengungkapkan awalnya Dyo mengeluh sakit perut kepada orang tuanya hingga muntah. Saat itu juga, orang tuanya langsung membawa korban berobat ke Puskesmas Sei Jang.
Sesampainya di Puskesmas Sungai Jang korban dilakukan pemeriksaan medis dan diberikan obat. Korban sempat pergi ke sekolah untuk mengambil barang di sekolah.
"Setelah mengambil barang di sekolah, anak tersebut minum obat yang didapat dari Puskesmas Sei Jang dan pamit ke orang tuanya untuk tidur. Tidak lama kemudian, korban kejang-kejang, muntah hingga mengeluarkan busa dan darah segar dari hidung," terangnya.
“Baru satu biji obat yang diminumnya, sekitar lima menit setelah minum obat langsung kejang-kejang,” katanya.
Melihat kejadian itu, orang tua korban langsung membawa anaknya kembali ke Puskesmas Sei Jang lagi. Sesampai di Puskesmas, anak tersebut kembali muntah, hingga meninggal dunia.
“Jenazah anak tersebut langsung dibawa ke RSUP untuk di cek kembali pihak bersangkutan dan kami masih menunggu hasilnya,” sebut dia.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Sei Jang, dr Muhammad Paisal membenarkan, Dyo Putra Pratama merupakan pasien Puskesmas Sei Jang.
dr Muhammad Paisal mengatakan, pasien bersama orang tuanya datang ke Puskesmas Sei Jang untuk berobat. Tetapi, dirinya enggan membeberkan keluhan yang diderita pasien.
“Intinya, pasien datang berobat seperti pasien pada umum,” ucap dia.
Setelah diperiksa, pasien diberikan obat dari dokter yang menanganinya di IGD Puskesmas Sei Jang. Ada obat untuk pusing, hingga obat lainnya sesuai keluhan pasien.
Setelah pulang, pasien tidak lama kembali datang lagi dalam kondisi tidak sadarkan diri ke IGD Puskesmas Sei Jang.
“Sempat kita berikan pertolongan. Sekali diperiksa denyut nadi sudah tidak ada lagi. Nyawanya tidak tertolong lagi,” sebut dia.