Dirahasiakan : Karyawan PKS PT PCR Yang Meninggal, Di Duga Jatuh Ke Air Panas, Disantuni 10 Juta Dan Asuransi BPJS Masih Terkendala

Senin, 20 April 2020

BUALBUAL - Pabrik Kelapa Sawit (PKS)  PT. PCR (Permata Citra Rangau) yang berada di KM.4 Sebanga, Kelurahan Talang Mandau, Kecamatan Mandau, terjadi rengut  korban nyawa, namun diduga di rahasiakan pihak Manejemen perusahaan.

Anehnya kejadian ini hingga kini dirahasiakan Pimpinan Perusahaan, bahkan ironisnya pihak Polsek Mandau tidak ada mengetahui atau tidak ada menerima laporan terkait adanya korban meninggal tersebut. Padahal kejadian berada di Wilkum Polsek Mandau.

Kapolaek Mandau Kompol Arvin Hariyadi, dalam balasan melalui WA mengatakan, Pihak Kepolsian tidak ada menerima laporan dari manapun apalagi dari Manegjemen PKS PCR terkait adanya korban,

"Nanti kita akan lakukan lidik ke lapangan terkait kejadian, kita lihat aja dulu,  Iya, kita lidik meninggalnya bagaimana? dan semua juga harus didasarkan dengan keterangan medis,"singkat Arvin Hariyadi.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, bahwa karyawan atau korban bernama Hnk, tinggal di Desa Sukajadi, Kecamatan Bahtin Solapan (35), Kabupaten Bengkalis. Korban diketahui bekerja di Pabrik PKS PCR sebagai operator bagian pengerebusan TBS.

Tempat pengerebusan ini, berkaitan dengan suhu air panas yang sangat tinggi, namun dari informasi saat kejadian si korban jatuh ke dalam, pada saat Suhu Air panas diduga sekitaran + 80 derajat Celsus.

Kejadian pada hari Jumat, 20-03-20 pukul 07.00 wib.

Usai kejadian, si korban dibawa ke RS. Permata hati, dan diduga  kurang puas dalam pelayanan lalu dirujuk ke RS. Awal Bross Pekan Baru. 

Nyawa korban tidak dapat tertolong dan menghembuskan nafas pada hari Jumat pukul 23.40 di RS Awal Bross, yang juga merupakan Rumah Sakit pemilik PKS PT PCR.

Diketahui pihak perusahaan memberi bantuan sebanyak 10 juta dan saat ini terkendala dalam pengurusan Asuransi dari BPJS, dengan alasan tidak dapat melakukan survai akibat masih merebaknya Covid -19.

Terkait kebenaran Informasi yang di dapat,  Pinpinan PKS Manager Andi Gultom dengan Hp.0821668667xx dan Bagian Humas Joko tidak dapat dihubungi. Dari kabar yang diperoleh, No Hp Manager tidak akftif sejak adanya kejadian tersebut 

Dengan kejadian yang disembunyikan, menjadikan tafsir yang berbeda beda.

Apakah karyawan bekerja sift pagi atau Shift malam, atau dipaksakan lembur, sehingga mengakibatkan lemahnya atau keletihan seseorang.

Bahkan ironisnya apakah ada indikasi ke Virus yang saat ini diwaspadai??

"kita berharap pihak kepolisian segera mungkin melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan sesuai hukum yang berlaku.

Mengapa pihak Pabrik takut masalah ini diketahui, apa pimpinan memahami keadaan saat ini yang sikit sikit diasumsikan terkait Virus Corona,?" ujar salah satu anggota bongkar muat, tanpa mau menyebut namanya.(edi).