Disnakertrans Riau Investigasi Ledakan di Area Peleburan Baja PT RPS

Rabu, 10 Juni 2020

BUALBUAL.com - Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, langsung turun ke lokasi ledakan peleburan besi baja di areal perusahaan PT Riau Perkasa Steel (RPS) Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (9/6), untuk makukan investigasi kejadian tersebut yang menyebabkan empat orang karyawan mengalami luka berat dan ringan. 

"Tadi kami turun full ke PT RPS setelah mendapat laporan ada kejadian ledakan di perusahaaan RPS. Alhamdulillah setelah kami lihat peristiwa itu tidak ada korban jiwa, hanya ada 4 karyawan yang luka-luka ringan," ujar Kadinaskertrans Riau, Jonli, didampingi Kabid Pengawasan Tenaga Kerja Imron R, dan Pengawas K3 Rival. 

Dijelaskan Jonli, saat kejadian tersebut empat karyawan yang luka dilarikan ke Rumah Sakit Mesra, dan dari empat karyawan perusahaan yang menjadi korban, dua diantaranya sudah pulang dari rumah sakit. Sedangkaj dua orang karyawannya lagi masih di rawat di rumah sakit. 

"Jadi setelah kita minta keterangannya, dari segi perlindungan pekerja, perusahaan sudah pro aktif. Bahkan perusahaan sudah ada kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga karyawan yang menjadi korban langsung dilarikan kerumah sakit, dan diobati, dua orang sudah diperbolehkan pulang,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakan Jonli, pihaknya langsung turun kelokasi perusahan tersebut, agar tidak terjadi salah sangka terhadap masyarakat yang ada disekitar perusahaan. Menurutnya tungku peleburan besi perusahaan meledak, tentu masyarakat sekitar perusahaan terkejut. Dan kasus ini sudah ditangani oleh pihak Kepolisian, baik dari Polres Kampar dan Inavis  Polda Riau.  

"Artinya kita berbagi tugas dengan pihak Kepolisian. Tugas kami dari segi pengawasan ketenagakerjaan, dan keselamatan tenaga kerja. Setelah kami cek perusahaan sudah menerapakan unsur-unsur keselamatan tenaga kerja. Misalnya pekerja di sana telah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, sepatu dan lainnya. Termasuk hak pekerja juga sudah terpenuhi setelah kami tanyakan langsung kepada pekerja," katanya.

Sementara itu, Pengawas K3 Disnakertrans Rau, Rival, menjelaskan, dan keterangan dan investigasinya, ada terjadi kelalaian oleh pihak karyawan yang sedang bekerja. Dimana peralatan yang digunakan tidak betul-betul di teliti oleh karyawan sebelum menggunakannya. Akibatnya fatal terjadi ledakan akibat adanya aliran oli di material yang digunakan.

“Jadi ada material yang dimasukkan itu ada hidrolik masih tersisa oli. Ketika tungku yang sudah ada dan siap peleburan logam dan terjadi ledakan. Ini analisa awal akan dilakukan pengembangan. Analisa awal karena adanya kelalaian pekerja yang tidak mengecek material yang harus masuk standar operasional, tapi tidak dijalankan, dan dialam material didalam masih dalam berisi oli yng tidak masuk pengecekan dan masuk ke tanur dan terjadi ledakan,” jelasnya.

Untuk selanjutnya Disnakertrans, menunggu hasil laporan lengkap dari pihak perusahaan dan aparat kepolisian dan beberapa hari ini.