DPRD Riau: Jangan Cari-cari Kesalahan dengan Buat Gaduh, Ceramah UAS di KPK "Diributkan"

Sabtu, 23 November 2019

BUALBUAL.com - Anggota DPRD Riau Marwan Yohanis angkat bicara terkait polemik Ustaz Abdul Somad (UAS) ceramah di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk diketahui, Ketua KPK Agus Raharjo pasca UAS ceramah di lembaga anti rasuah itu mengaku bahwa kehadiran UAS bukan undangan resmi pimpinan KPK. Bahkan, buntut dari hal itu, pegawai yang mengundang UAS untuk mengisi kajian zuhur di KPK akan diperiksa. Agus mengatakan, pada malam sebelum pelaksanaan kajian UAS, pihaknya sudah berusaha mencegah niat pegawai KPK mendatangkan UAS. Ia menyatakan, usaha pencegahan tersebut bukan dalam ranah kapasitas UAS, melainkan track record UAS yang sempat menuai kontroversi dalam pengkajian di sejumlah wilayah. Menanggapi hal tersebut, Marwan Yohanis mengatakan, pernyataan yang dilontarkan pimpinan KPK tersebut merupakan pernyataan yang mencari-cari kesalahan UAS, di tengah kondisi negara yang sudah kondusif. "Janganlah mencari-cari kesalahan dengan membuat kegaduhan seperti ini. Republik ini sudah mulai kondusif sejak rekonsiliasi. Mari menjalankan syariat agama sesuai kepercayaan masing-masing, mari buat semua damai," kata Marwan. Politisi Gerindra ini juga mengatakan, apa yang dipolemikkan oleh ketua KPK terkait ceramah dai kondang asal Riau itu sangat disayangkan. Menurutnya, ceramah yang diberikan UAS tidak ada yang salah sebab keilmuan agama yang dimilikinya tidak diragukan lagi. "Saya juga berharap pemerintah harus hadir dalam masalah ini seperti penzoliman, pembunuhan karakter dan sebagainya terhadap orang-orang dan agama tertentu," tukasnya. Sementara itu sahabat Datuk Seri Ulama Setia Negara Ustaz Abdul Somad (UAS), Hardianto, menuturkan bahwa pihaknya tidak tahu apa yang dimaksud oleh Ketua KPK Agus Rahardjo dengan menyebut UAS pernah melakukan kontroversi. "Kalau itu kita nggak tahu, apa yang kontroversi kita nggak tahu," cakap Hendrianto. "Kita semua tahu bahwa kalau mengundang UAS sekarang tidak bisa datang sekarang," sambungnya. Bahkan lanjut pria yang sering mendampingi UAS berdakwah itu, undangan tersebut sudah lama dilayangkan oleh KPK melalui surat resmi yang dikirimkan melalui WhatsApp dan juga telepon kepada UAS serta tim UAS. "Undangan itu sudah kita terima sejak Februari tahun lalu, tapi baru bisa terlaksana tahun ini," bebernya.     Sumber: cakaplah