DPRD Sebut Pemda Inhil Terkesan Tidak Peduli Nasib Petani, Anggaran Kesejahteraan di Pangkas, Perjalan Dinas Tak Tersentuh

Jumat, 03 Juli 2020

ilustasi Tangkul Kebun Kelapa

BUALBUAL.com - Rasionaliasi anggaran yang terjadi disetiap Satuan Kerja (Satker) kini terus menjadi polemik. Banyak anggaran yang sipatnya sangat dibutuhkan terpaksa dipangkas karena ada kebutuhan lain yang mendesak.

Anehya, dari anggaran yang dipangkas masih banyak tidak tepat sasaran. Misalnya, biaya perjalanan dinas nyaris tidak tersentuh rasionallissi, sementara  hal-hal yang sangat urgen seperti program penyelamatan kebun rakyat, UMKM dan program lainnya yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat sering menjadi korban.

Hal ini disampaikan anggota DPRD Inhil Zulhafendi, Kamis (2/7/2020). Menurut Zulhafendi, sampai hari ini tidak ada sejengkal pun pembangunan trio tata air, padahal pada tahun 2020 ini diamanahkn dalam APBD lebih kurang 350 KM dengan 17 alat berat.

"Percuma saja daerah kita berjuluk  negeri hamparan kelapa dunia, sementara pemerintah tidak perduli dengan persoalan petani. Lihatlah berapa banyak kebun kelapa yang masih terimbas intrupsi air laut, ditambah serangan hama kumbang dan sebagainya, mana upaya iita mensejahterakan perani, jangan slogan saja yang besar," ujar Zulhafendi.

Legislator PKS yang akrab dipanggil Nanang Fendi ini meminta penerintah peduli terhadap program unggulan tersebut. Jangan sampai juga latah ikut dirasionalisasi, silahkan potong kegiatan-kegiatan yang tak penting yang sipatnya mubazir.

"Ini kan menyangkut 70 persen mata pencarian masyarakat Inhil yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Dan ini sangat perlu diperhatikan, bagaimana mereka bisa sejahtera kalau dibiarkan seperti itu," sebutnya.

Ditambah Zulhafendi, seharusnya kita malu setiap hari  mengelu elukan negeri hamparan kelapa dunia. "Tapi kerja nyata kita untuk penyelamatan kebun kelapa  rakyat seperti omongan kosong belaka," imbuhnya. 

Nanang  Fendi juga mengingatkan kepada TAPD dan OPD supaya cerdas mengimplimentasikan rasionalisasi refocussing. 

"Pandemi memang menghawatirkan kita semua, tapi pembangunan ekonomi juga harus diperhatikan. Petani dan kebun kelapa adalah urat nadi ekonomi negeri kita, negeri hamparan kelapa dunia," ujar zulhafendi. (*)