DR Tuti Khairani: Korupsi dan Nepotisme di Bengkalis Sudah Merugikan Rakyat

Senin, 10 Agustus 2020

BUALBUAL.com - Rendahnya pengetahuan publik terhadap sosok pemimpin yang akan dipilih, menyadi penyebab para kepala daerah yang terpilih tersandung kasus hukum seperti korupsi. Mental korupsi yang dibingkai kepentingan nepotisme seperti dipertontonkan kepala daerah di Negeri Junjunhan selama ini misalnya benar-benar  sudah sangat merugikan daerah dan rakyat.

"Saya tidak perlu menunjuk siapa orangnya. Silakan lihat sendiri," ujar DR.Tuti Khairani, M.Si, Staf Pengajar di Fakultas Sosil dan Ilmu Politik - Universitas Riau (Fisip- UR).

Menurutnya, hal itu disebabkan  selain rendahnya pemahaman publik di kawasan sub-regional Bengkalis tentang nasionalisme, mata rantai mental korup dan nepotisme yang  seharusnya diputus.

"Kalau tidak, mereka akan terus merajalela dengan perilaku nepotisme, kolusi dan korupsi, yang sudah dinilai lazim. Ini berbahaya sekali," tegasnya menjawab pers Sabtu (8/8) di Pekanbaru.

Nepotisme, katanya sering bermuara pada tindakan korupsi. "Lingkaran nepotisme itu sengaja dibentuk untuk memperkukuh eksistensi mereka," kata Tuti.

Pakar Kebijakan Publik itu, berharap institusi pers independen menaruh perhatian khusus pada prospek kepemimpinan di Bengkalis.

"Pers independen masih bisa berbuat banyak, jika mau. Kewenangan Pers dalam berburu dan menyajikan imformasi kebenaran kepada masyarakat seputar Suksesi Bengkalis akan sangat signipikan," katanya.

"Itu artinya, rakyat Bengkalis yang sudah dua periode belakangan, kecolongan memilih pemimpin bermantal korup, tidak terulang lagi," katanya.
Sebagai mana diketahui, dua priode bupati di Kabupaten Bengkalis seperti mantan bupati Herliyan Saleh dan Bupati Non Aktif Amril Mukminin suami dari Balon Bupati Bengkalis Kasmarni yang berpasangan dengan Bagus Santoso tersandung kasus hukum. Herliyan Saleh sudah mendekam di tahanan.Sementara Amril Mukminin sudah menjadi terdakwa yang kasusnya sedang dalam persidangan di pengadilan Tipikor Pekanbaru. (*)