Dua Klub Asal Riau Keberatan, Liga 2 Berlanjut di Pulau Jawa

Rabu, 17 Juni 2020

BUALBUAL.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah bersiap untuk kembali melanjutkan kompetisi Liga Indonesia yang sudah terhenti selama lebih kurang empat bulan yang dikarenakan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Namun terdapat perbedaan dalam lanjutan kompetisi ini, yang biasanya digunakan sistem full kompetisi dan juga Home & Away. LIB merencanakan lanjutan Liga ini hanya berhomebase di Pulau Jawa saja. Untuk di Provinsi Riau sendiri terdapat dua tim besar yang akan melakoni Liga 2 musim ini, yaitu PSPS Riau dan Tiga Naga.

Hidayat, Manager dari Tiga Naga menyatakan bahwa anak asuhnya tidak keberatan dengan perubahan tersebut dan bersiap untuk bermain dengan sistem apapun.

"Pokoknya kita (Tiga Naga) siap jika subsidi sesuai dengan kesepakatan saat rapat virtual beberapa waktu yang lalu dikabulkan, tapi jika subsidi tidak dikabulkan kita (Tiga Naga) tidak siap," cakapnya, Rabu (17/06/2020).

Pria yang akrab disapa Daday ini menuturkan bahwa berdasarkan kesepakatan rapat virtual dengan seluruh tim bersama PT LIB beberapa waktu lalu subsidi sebesar Rp 200 juta tersebut disepakati dibayar di setiap bulannya.

"Menjelang dimulainya kompetisi, subsidi sudah cair penuh. Kita bisa memanggil pemain jika subsidi setiap bulannya jelas," jelasnya.

Bukan tanpa alasan, jika menggunakan sistem tersebut tentu tim dari luar Pulau Jawa akan merogoh kocek yang sangat dalam selama berada di Pulau Jawa.

Sementara itu Raja Faisal Asisten Pelatih PSPS Riau merasa keberatan jika bahwa lanjutan kompetisi tersebut harus dilakukan di pulau Jawa, alasan terbesar Raja adalah lapangan untuk latihan yang kurang memadahi karena akan banyak tim yang akan berkumpul.

"Masing-masing pasti berebut tempat latihan, dan tim tuan rumah akan diuntungkan. Kalau bisa diselenggarakan di tempat yang netral yang tidak ada tim Liga 2," jelasnya.

Dan lanjutannya untuk bermain di pulau Jawa sendiri PSPS Riau juga akan merasa terbebani dari segi finansial, terlebih setiap tiga hari akan dilakukan rapid test.

"Dengan jumlah subsidi yang sekarang manajemen pasti berat juga karena banyak pengeluaran, terlebih lagi untuk sewa hotel dan lapangan. Jika berharap dari sponsor berat juga karena sponsor disaat Corona ini pasti menarik diri karena juga sponsor dalam keadaan sulit," tukasnya.