Dua Peneliti Indonesia Temukan Suplemen untuk Bantu Tubuh Lawan Corona, Ini Namanya?

Sabtu, 28 Maret 2020

BUALBUAL.com - Dua peneliti senior dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya, Abdul Rahim Tualeka dan M Mufti Mubarok mengaku telah menemukan suplemen antivirus corona. Suplemen yang diberi nama Nitrico tersebut diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh saat virus masuk. "Kalau obatnya masih dalam proses farmaconya. Tapi suplemen dan obatnya ini sama. Kami belum berani ngeklaim ini obat, karena izin farmaconya belum keluar. Tapi izin dari Kemenkes sudah keluar, tapi kan bentuk kita masih berupa suplemen sama minuman," kata M Mufti Mubarok kepada detikcom, Sabtu (28/3/2020). Mufti menjelaskan, dalam suplemen temuannya ini, kadar nitric oksida yang dihasilkan bisa mencapai ribuan. Nitric oksida sendiri merupakan senyawa aktif yang mampu bekerja melawan virus corona yang hanya mempunyai kadar NO sekitar 400. Sehingga dibutuhkan asupan NO yang tinggi dari luar tubuh untuk melawan virus. "Intinya begini, corona sebenarnya nitrico-nya kan rendah. Sekitar 400, kemampuan tertingginya virus segitu. Nah, produk kami ini di atas 500. Bahkan kalau diulang-ulang (minumnya) bisa sampai 1000 ke atas," jelasnya. "Dia (virus corona) kan sebenarnya hanya virus-virus flu biasa. Dia punya komposisi baru yang lebih tinggi dari flu," tambah Mufti. "Tubuh manusia sebenarnya secara alamiah dapat menghasilkan sebuah zat radikal bebas yang dikenal dengan Nitrogen Oksida. Nitrogen Oksida yang dihasilkan oleh macrophage inilah yang bertugas melawan virus maupun parasite lainnya di dalam tubuh. Akan tetapi jumlahnya kurang untuk mampu melawan virus covid-19," jelasnya. Mufti Mubarok menambahkan, makanan dan minuman tertentu dapat dikemas dan diproduksi dengan kandungan-kandungan zat yang tinggi akan Nitrogen Oksida. Dan bentuk olahan makanan dan minuman ini akan lebih dapat diterima dan mudah untuk dikonsumsi. Sebab, kualitas daya kekebalan seseorang juga ditentukan oleh makanannya. "Sebab kita ketahui bahwa kualitas makanan dan minuman akan menentukan kualitas seseorang. Obat terbaik adalah makanan terbaik," terang pria yang juga dosen tamu Pascasarjana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FKM Unair itu. Menurut Mufti, semua jenis makanan yang memiliki gizi tinggi hampir seluruhnya ada di Indonesia. Untuk itu, hal itu merupakan kesempatan untuk memanfaatkan sumber kekayaan alam Indonesia. "Sehingga ini juga merupakan kesempatan kita sebagai anak bangsa untuk berbuat nyata memanfaatkan sumber kekayaan alam Indonesia untuk kesehatan rakyat Indonesia," ujar Mufti. Atas penemuan suplemen ini, Mufti mengaku akan memproduksi secara masal dan akan dipasarkan. Baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan saat ini ia akan meminta testimoni dari orang-orang yang telah mengkonsumsinya. "Kami juga lagi testimoni sama orang-orang yang mencobanya. Cuma kan masih belum, harus nunggu sekitar seminggu lah baru terasa semua dampak-dampaknya itu. Saya sendiri kan konsumsi, terus dokter dan para medis juga," pungkasnya.     Sumber: detik.com