BUALBUAL.com - Sambu Group, perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang telah lama beroperasi di Kabupaten Indragiri Hilir, kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan daerah. Hal ini ditandai dengan penyerahan Buku Tanggung Jawab Sosial (CSR) secara simbolis kepada Bupati Indragiri Hilir, H Herman, Jumat (23/5/2025) di Aula Kantor Bappeda Inhil.
Penyerahan buku tersebut berlangsung dalam kegiatan bertema "Dukungan Pembangunan Daerah melalui TJSBLU/CSR" yang diinisiasi langsung oleh Bupati. Agenda ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha demi mewujudkan pembangunan inklusif dan berkelanjutan di daerah.
Humas Sambu Group, A. Ginting, menjelaskan bahwa seluruh aktivitas sosial perusahaan didokumentasikan secara menyeluruh dan sistematis dalam buku tersebut.
"Buku ini merupakan rangkuman kegiatan CSR Sambu Group yang bersifat berkelanjutan dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat," terangnya.
Ginting juga menyampaikan bahwa Sambu Group secara rutin menyusun dan melaporkan kegiatan CSR setiap enam bulan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Inhil sebagai bentuk transparansi kepada pemerintah dan publik.
Bupati Inhil, H Herman, yang menerima langsung buku CSR tersebut menyampaikan apresiasi kepada Sambu Group atas kontribusi nyata yang telah diberikan kepada masyarakat selama ini.
Dalam buku CSR itu, terangkum berbagai program seperti pembangunan fasilitas umum, pemberdayaan masyarakat, dukungan di bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, penanganan bencana, hingga pelestarian lingkungan. Tak ketinggalan, perhatian khusus terhadap kesejahteraan petani kelapa juga menjadi bagian penting dari dokumentasi tersebut.
"Buku ini juga memuat dokumentasi visual serta liputan media tentang kegiatan CSR Sambu Group dalam beberapa tahun terakhir," tambah Ginting.
Melalui dokumentasi yang transparan dan terstruktur ini, Sambu Group berharap dapat terus memperkuat kontribusinya terhadap masyarakat Inhil dan menjadi mitra strategis dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, khususnya pada ekosistem kelapa.
"Dokumentasi ini menjadi bukti bahwa dunia usaha dapat berjalan selaras dengan masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan perubahan positif," tutup Ginting.