Edwin Pratama Putra Pinta, Presiden Jokowi Turun Tangan Atasi Kabut Asap di Riau

Jumat, 13 September 2019

BUALBUAL.com - Kabut asap yang melanda Provinsi Riau semakin pekat sejak beberapa minggu belakangan telah memberikan banyak dampak negatif. Sejumlah aktifitas masyarakat sehari-hari seperti bidang pendidikan, pertanian, perdagangan barang dan jasa, wisata dan lainnya turut terkena imbas. Ironisnya lagi kabut asap yang diakibatkan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) disepanjang tahun 2019 kian memprihatinkan. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, sedikitnya puluhan ribu orang di Provinsi Riau terpapar oleh Inveksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Masyarakat di Riau kini telah bergejolak batin dan meminta Kepala Negara turun tangan untuk menangani masalah ini. Sebab kabut asap kini telah memakan korban jiwa karena sesak saluran pernafasan. "Ini tidak main-main lagi, Presiden Joko Widodo harus langsung turun menyelesaikan masalah ini bersama dengan segenap kemampuan negara," tegas Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) terpilih perwakilan Riau, Edwin Pratama Putra, Kamis (2012/9/19). Mengingat periode kepemimpinan Presiden terdahulu yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kata dia, persoalan kabut asap diambil alih oleh Kepala Negara. Dan hasilnya beberapa tahun nyaris tidak ada titik api yang berarti disejumlah lahan yang ada di Riau. "Jika Presiden tidak langsung yang turun tangan seperti yang sebelumnya, saya pesimis masalah ini cepat selesainya. Sebenarnya ini adalah momentum yang paling tepat untuk Pak Presiden untuk turun langsung," ulasnya. Berbicara soal dampak kerugian yang dialami oleh Provinsi Riau dan Provinsi sekitar, hingga Negara tetangga (Malaysia dan Singapura) memang sudah cukup memprihatinkan. Ini tentu harus ada solusi konkret, hutan harus kembali dikembalikan fungsinya sebagai paru-paru kehidupan dan tempat menyimpan air. "Dari tahun ke tahun sepertinya masalah ini tidak terselesaikan dengan baik, kita menyayangkan dan bosan, ini bisa berdampak panjang terhadap kesehatan bahkan seperti akan dibunuh pelan-pelan." "Kita tunggu Presiden dan rombongan di Negeri Lancang Kuning yang kelak bisa berubah menjadi lancang asap ini, karena sudah menjadi lelucon bahwa Riau bukan hanya sebagai The Homeland of Melayu, tapi juga The Homeland of Smoke and Forest Fires." tutupnya.   Sumber: cakaplah