Ekspor Pertanian Karimun Menunjukkan Tren Tumbuh Positif di Tahun 2020

Rabu, 15 Juli 2020

BUALBUAL.com - Dari data lalulintas komoditas pertanian yang tercatat pada sistem perkarantinaan, IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automatic System) fasilitas ekspor produk pertanian asal Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menunjukan tren positif sebesar 8% (YoY). 

Total volume produk ekspor sebanyak 2,807 ribu ton atau meningkat 207 ton dibandingkan capaian pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu 2,6 ribu ton.

"Ini merupakan angin segar bagi sekaligus menjadi bukti bahwa sektor pertanian mampu menjadi penyangga ekonomi di masa serba terbatas akibat pandemi," kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Ali Jamil saat menyerahkan sertifikat karantina terhadap dua ragam komoditas unggulan ekspor dari Tanjung Batu Kabupaten Karimun, Rabu (15/7)

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan ), Kementerian Pertanian, Ali Jamil
memaparkan bahwa sesuai dengan program strategis yang digagas oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) yakni Gerakan Tigakali Lipat Ekspor Produk Pertanian, Gratieks pihaknya selaku otoritas karantina bertugas untuk melakukan percepatan layanan perkarantinaan.

"Tidak hanya cepat, namun juga harus dapat memastikan bahwa komoditas pertanian yang diekspor telah memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari sehingga dapat diterima di negara tujuan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian TB Karimun, Willy Yunan yang mendampingi kunjungan kerja kali ini menjelaskan bahwa nilai ekspor Kabupaten Karimun tahun 2020 hingga Juni telah mencapai sekitar Rp. 33,3 miliar.  Dengan ragam komoditas ekspor  didominasi oleh sub sektor perkebunan yaitu melalui produk olahan kelapa. 

"Sedangkan ragam komoditas lainnya yang diekspor diantaranya olahan olahan kayu, alpukat, sarang burung walet, madu dan petai,"ucapnya.

Willy juga menyebutkan bahwa pihaknya selain mendorong kelancaran dan peningkatan ekspor pertanian di Karimun, juga melakukan pengawasan juga pengendalian hama dan penyakit hewan dan tumbuhan di beberapa lokasi seperti di Pelabuhan Laut Tanjung Balai Karimun, Bandara Sei Bati, Pelabuhan Laut Tanjung Batu, Moro, Parit Rempak, Tanjung Berlian (Urung), Tanjung Maqom (Selat Belia) dan di Kantor Pos Tanjung Balai Karimun. 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Karimun Aunur Rafiq yang berkesempatan hadir dalam pelepasan komoditas pertanian asal wilayahnya yang terdiri dari  bungkil kelapa dan air kelapa sebanyak 40 ton tujuan Malaysia juga sepakat. 

Bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dengan Kementerian Pertanian guna terus mendorong ketahanan pangan dan ekspor di Karimun. 

Ia yakin bahwa dengan pemanfaatan teknologi terutama di bidang pertanian bisa menambah produktivitas dan pendapatan petani dan pelaku agribisnis di Kabupaten Karimun.

Sementara itu, Syamsul Bahrum, Asda II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepri dan Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Prof. Imam Mujahidin Fahmid yang juga hadir dan turut memberikan arahan.

Hilirisasi produk pertanian menjadi salah satu pengungkit nilai tambah bagi produk ekspor. Untuk itu melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang telah disiapkan, dapat dimanfaatkan pelaku usaha agribisnis di Karimun.