Fikri Berharap Ada Kesempatan Magang Bagi Anak-Anak Kampar Dalam Pengerjaan Jalan Tol Pekanbaru-Padang

Jumat, 01 Januari 2021

Bualbual.com- BANGKINANG- Ahmad Fikri, mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar periode 2014-2019 berharap Hutama Karya atau HK selaku perusahaan yang menggarap proyek jalan tol Pekanbaru-Bangkinang-Padang dapat memberikan peluang magang bagi mahasiswa-mahasiswi teknik kampus-kampus yang ada di Kampar maupun di Provinsi Riau.

Hal itu disampaikan Fikri kepada wartawan, Jumat (1/12/2021) di Bangkinang Kota.

"Pengerjaan tol ini adalah kesempatan emas bagi anak-anak kita yang ada di kampus-kampus di Kampar dan Riau untuk menimba ilmu," ungkap Fikri.

Menurut Fikri, pihak HK seyogyanya tidak hanya sekedar membangun infrastruktur jalan tol semata. Tapi lebih daripada itu, HK harus mampu memberikan kesempatan transfer of knowledge (transfer pengetahuan) bagi putra-putri Riau khusunya berkenaan dengan konstruksi jalan tol.

"Kalau tak ada niat dari perusahaan, perguruan tinggi yang menyurati perusahaan-perusahaan, ini kesempatan besar yang harusnya peluang besar. Kasihan kita proyek nasional seperti tol ini, kesempatan bagi mahasiswa menyerap ilmu, tidak perlu jauh-jauh. Sumber daya kita ada, calon-calon insinyur sipil kita cukup banyak yang butuh pengalaman dan pengetahuan soal tol," terang Fikri.

Kata Fikri, ide soal kesempatan magang bagi anak-anak Riau dalam pengerjaan jalan tol Pekanbaru-Padang ini ia telurkan manakala berdiskusi dengan Andi Rachman, Anggota DPR RI asal Riau beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya ini ide Bang Andi, mantan Gubernur Riau yang kini duduk di DPR RI. Beliau ingin anak-anak Riau tidak hanya sekedar menjadi penonton di daerah kita. Beliau ingin anak-anak Riau mendapat pelajaran berharga dari pembangunan jalan tol di Riau dan Sumatera," ucap Fikri.

Dengan berbekal pengetahuan bagaimana cara membuat jalan tol, mantan Ketua Golkar Kampar itu juga berharap suatu saat anak-anak Riau dapat diandalkan dalam membangun jalan tol lebih banyak lagi di Riau atau bahkan di Sumatera atau kemampuan mereka bisa dibutuhkan membangun jalan tol di berbagai wilayah di Indonesia.

"Anak-anak Riau harus terlibat. Karena ini kesempatan emas untuk menimba ilmu. Anak-anak kita tidak boleh kalah bersaing khususnya dalam bidang jasa konstruksi jalan tol ini," imbuh Ahmad Fikri.

"Kita tidak ingin masyarakat kita ini hanya jadi pekerja kasar, tidak tahu sama sekali, hanya menonton saja, tak ada pengetahuan tersangkut sedikitpun. Sangat penting transfer knowledge, setidaknya mahasiswa-mahasiswi ini mendapatkan pengalaman dalam engenering pembuatan jalan tol ini," katanya. (***)