Fitra Riau Sampaikan Pesan Menohok Terkait Pemprov Tetap Lanjutkan Pembangunan Payung Elektrik Rp 42

Jumat, 17 Juni 2022

Payung elektrik di Masji Nabawi. Pemprov Riau hendak membangun payung sejenis di Masjid Raya Annur.

PEKANBARU (BUALBUAL.com) - Manager Advokasi Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Taufik angkat bicara terkait pro kontra pembangunan 6 payung elektrik senilai Rp42 miliar di Masjid Raya Annur, yang semula ditentang DPRD Riau, namun pihak Pemprov bersikeras untuk melanjutkan.

"Kalau dilihat dari asas kebermanfaatannya memang tak pantas pembangunan payung tersebut, jika dilihat dari banyaknya rumah ibadah yang harus diakomodir untuk dibantu," kata Taufik, Jumat (17/6/2022).

Persoalan pembangunan pengadaan payung ini, kata Taufik, seharusnya memperhatikan dampak bagi masyarakat. Jika tujuannya hanya untuk sekedar pembangunan untuk bermegah-megahan, itu pemikiran konsep pembangunan yang salah.

"Apa urgensi pembangunan payung tersebut dalam beribadah? Kalaulah hanya tujuannya untuk menarik wisatawan religi ini justru tak berfaedah dan jelas ini ada poin keuntungan yang ingin dituju oleh pemerintah," cakapnya lagi.

Mungkin saja, sambungnya, dampak pendapatan dan juga dampak dari mega proyek yang nilainya Rp 42 miliar ini yang ingin dikejar karena ada untung yang besar yang diburu bagi mereka yang punya kepentingan.

"Gubenur harus tahu, makna tujuan sarana ibadah dibangun adalah untuk pendekatan spiritual kepada sang pencipta dan kalau ada niat dan tujuan pembangunan sarana masjid di luar dari itu artinya gubenur memanfaatkan keadaan untuk mengambil kepentingan keuntungan," kata Taufik.

Apalagi masjid adalah sarana ibadah bukan sarana tempat wisata. Kalau masjid dijadikan sebagai ruang keuntungan bisnis di sana, itu tak boleh.

"Jelas dugaan gubenur mengambil kepentingan dalam pembangunan pengadaan tenda ini karena tidak ada korelasi dengan ibadah dan tenda," sebutnya lagi.

Di sisi lain, masjid adalah tempat ibadah yang harus dibuat senyaman mungkin, tetapi jika rumah ibadah Masjid An-nur yang menjadi fokus pemerintah untuk pembangunan pada belanja 2022 dan pembangunannya bukan untuk rehab atau untuk memperbaiki, ataupun memperluas masjid tapi justru tahun 2022 ini direncankan untuk pengadaan tenda, hal ini dinilai sangat disayangkan, keliru, dan mubazir

"Tenda tersebut tahannya berapa lama? Dan nanti pasti akan rusak dan tentunya habis begitu saja. Gubenur sangat mubazir dalam bersikap membelanjakan anggaran itu," ujarnya.

"Gubenur harus mengerti masih ada yang butuh untuk didahulukan. Masjid dan gereja serta tempat-tempat ibadah lain perlu juga dukungan pembiayaan dari belanja APBD 2022 ini. Terutama sarana ibadahnya juga sudah tak layak lagi dan harus dibangun. Gubenur seharusnya hadir di sini untuk mengarahkan belanja pada sarana prasarana tempat ibadah yang rusak untuk dibangun dalam belanja 2022," ketusnya.

Ia mengatakan, Gubernur Syamsuar jangan mengkhianati kepercayaan publik dalam pengelolaan keuangan. Batalkan semua proyek-proyek yang tak memihak ke publik. Di akhir periode ini seharusnya gubenur lebih bersifat bijak dan efisien dalam penggunaan anggaran belanja karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh beliau yang masih butuh untuk mengejar target capaian.

"Dilihat dari belanja anggaran tahun 2022 kemungkinan masih ada lagi kegiatan kegiatan Pemprov yang tidak memihak kepada kondisi daerah. Selain pembangunan lapangan tenis, pembangunan tenda itu," cakapnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, meski sempat mendapat penolakan oleh anggota DPRD Riau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau tetap melanjutkan pembangunan 6 payung elektrik senilai Rp42 miliar.

"Pembangunan payung elektrik Masjid Raya Annur Riau tetap lanjut, tidak ada batal," kata Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Thomas Larfo Dimiera. Kamis (16/6/2022).

Lebih lanjut Thomas menyampaikan, jika pembangunan payung raksasa layaknya payung elektrik di Masjid Nabawi Madina itu dalam rangka pengembangan masjid kebanggaan masyarakat Riau.

"Masjid Raya Annur Riau itu kan aset kita, masa iya kita tidak boleh mengembangkan aset sendiri, agar Masjid Raya Annur Riau lebih indah dan menarik sebagai tempat ibadah," terangnya.

Selain itu, lanjut Thomas, pembangunan payung elektrik beserta area suci masjid, dan pekerjaan perbaikan 2 gerbang untuk pengembangan pariwisata religi di Pekanbaru, Riau.

"Itu juga termasuk untuk peningkatan pariwisata religi. Sehingga Masjid Raya Annur sebagai ikon pariwisata religi di Pekanbaru ke depannya," pungkasnya.