Gandeng Belasan Kaum Ibu-ibu, Diskes Meranti Produksi 30.000 Masker untuk Tenaga Medis dan Masyarakat

Senin, 13 April 2020

dr Misri Hasanto bersama Wakil Bupati Meranti Drs H Said Hasyim, Kapolres Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH saat berada di Halaman Polres

 BUALBUAL.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, melibatkan puluhan ibu-ibu dalam membuat masker sebanyak 30.000 lembar. Masker itu akan dibagikan kepada petugas medis dan masyarakat secara gratis.

Hal itu diungkapkan Kepala Diskes, Dr H Misri Hasanto MKes, usai pertemuan dengan Ketua Forum Puspa Sagu Lindawati SE dan Sekretaris Yenni Herayani M.Kom, di Kopitiam, Jalan Diponegoro, Selatpanjang, Ahad (12/4/2020) siang.

Dia mengaku miris dengan ketersediaan masker yang dibutuhkan masyarakat dalam mengantisipasi penyebaran virus Coroba atau Covvid-19. Disamping, hal itu sesuai dengan himbauan pemerintah bahwa jika keluar rumah harus memakai masker.

"Melalui forum ini, kita melibatkan kaum ibu-ibu sebanyak 15 orang untuk membuat masker. Nanti akan kita beli untuk kemudian disalurkan kepada petugas medis dilapangan dan para penumpang kapal yang tiba di Pelabuhan Tanjungharapan," bebernya.

Sambung Misri, untuk harga dari setiap lembar masker akan dibeli Rp 6.000 hingga 10.000, ketika sudah siap.
"Ini kita niatkan untuk ibadah. Karena masker yang dibuat oleh ibu-ibu tersebut dikhususkan untuk membantu masyarakat. Namun, tetap kita bayar sesuai kesepakatan," tuturnya lagi.

Sementara itu, Ketua Forum Puspa Sagu Lindawati mengaku bahwa puluhan emak-emak tersebut siap berinovasi untuk membut masker dan didistribusikan kepada Diskes nantinya.

"Sesuai arahan dari pak Misri, untuk tahap pertama kami akan menyiapkan 10.000 lembar masker," ungkapnya.

Mereka merasa senang karena bisa membantu perekonomian warga melalui aktifutas itu. Pasalnya, sebagian dari mereka yang terlibat adalah janda, bahkan menjadi tulang punggung keluarga.

"Ada beberapa diantara mereka yang sudah menjual masker di pinggir jalan dan di depan rumah masing-masing. Namun, setelah diberi informasi itu, mereka sangat senang," sebut Linda.

Selain itu, pihaknya juga berupaya merangkul ibu-ibu, khusus yang bisa menjahit untuk bekerjasama dengan dalam membuat masker.