GAZA Resmi Buka Bimbingan Belajar Bagi Anak Tidak Mampu dan Putus Sekolah

Sabtu, 31 Juli 2021

BUALBUAL.com - Gabungan Anak Jalanan (Gaza) Kabupaten Purwakarta telah resmi membuka bimbingan belajar untuk anak - anak kurang mampu dan putus sekolah di wilayah Kecamatan Pondok Salam, Desa Salam Mulya, Kampung Panenjoan.

Sebanyak 30 anak yang mengikuti Bimbel  dengan latar belakang orang tua sebagai tukang kayu dan tukang kebun.

Selaku penggagas sekaligus Ketua DPD Gaza Kabupaten Purwakarta Andry Fernandez mengatakan, setelah mendapat informasi terkait hal tersebut dari rekannya yang bernama Lukman yang kebetulan tinggal di daerah tersebut, Andry berusaha dan berupaya mencari solusi dengan cara membentuk tim Pengajar dari pengurus gaza  itu sendiri. "Ungkapnya

informasi lain yang didapat oleh Andry bahwa dukungan dari pemerintah desa, kecamatan belum ada menurut salah satu warga di daerah itu, terbukti dan terlihat ada 30 anak dan 40 % nya yang ikut bimbel rata-rata putus sekolah, diantaranya ada yang masih sekolah ada yang putus sekolah. 

Adapun anak yang masih sekolah terbukti ada yang belum bisa baca, dan mirisnya yang seharusnya kelas 6 dan 7 pun masih kedapatan belum bisa baca sampai saat ini.

Dalam Kegiatan Gaza ini, warga setempat sangat merespon baik dan mendukung dengan hadirnya teman-teman dari Gaza yang membuka Bimbel disini. "Kegiatan ngajar mengajar yang notabene saat ini sudah masuk era modern dan digital namun disayangkan akses internet tidak ada dan masih kesulitan untuk mendapatkan sinyal jaringan," ujar salah satu warga di daerah tersebut.

Kegiatan sehari-hari Anak anak ini Andry juga menambahkan, kalau yang putus sekolah ikut orangtuanya berkebun, ambil kayu dan sebagainya. Akses menuju Tempat sekolah sangat jauh, sehingga anak anak yang sekolah harus jalan kaki sekitar 2 kilometer setelah itu disambung di 3 kilometer menggunakan angkutan umum.

Adapun tempat bimbel tersebut digelar di madrasah dengan fasilitas seadanya, Andry juga menegaskan bahwa agenda bimbel ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu, yang insha allah akan menjadi kegiatan kami untuk membimbing dan mengajar sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

"Setidaknya kami ingin mencetak adik adik ini bisa berprestasi dan memiliki kesempatan yang sama seperti yang lainnya seperti mendapatkan pendidikan yang layak," pungkas Andry, Sabtu (31/07).