Gelar Unjuk Rasa di Kantor KPK, Mahasiswa Rohul Minta Usut Dugaan Korupsi RSUD dan Dana Hibah

Sabtu, 24 Agustus 2019

BUALBUAL.com - Aliansi Mahasiswa Peduli Negeri (Ampun) Rokan Hulu, Jumat (23/8/2019) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. Unjuk rasa tersebut bertujuan mendesak KPK mengusut dugaan kasus korupsi dan dana hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Pasca Bencana di Rokan Hulu serta Pembangunan Gedung 6 lantai RSUD Rohul. Menurut salah seorang pengunjukrasa Ade Rinaldi, aksi unjuk rasa ini dilakukan dikarenakan mereka kecewa dengan sikap aparat hukum di Rohul serta pemerintah daerah yang tidak memberikan solusi kongrit terhadap lanjutan pembangunan RSUD Rohul ini. “Kami sudah beberapa kali turun di Rohul, tapi tidak ada respon dan solusinya. Mereka (Pemkab Rohul) selalu bilang pembangunan lanjutan RSUD akan dilanjutkan tapi kita ingin dugaan tindak pidana korupsi di sana diselesaikan dulu,” tegas Ade. Ade berharap, KPK dapat mengusut tuntas dugaan Korupsi yang terjadi di Rohul pada tahun 2016 ke bawah. Tujuannya, agar Pemkab Rohul hati-hati menggunakan dana Bankeu pada umumnya dan dana lain seperti DAK, hibah dari pusat dan provinsi dan APBN. “Dan perlu diingat jangan disangka masyarakat Rohul ini tidak melihat kinerja mereka, masyarakat bukan bodoh,” ucapnya. Lebih lanjut diterangkan Ade, dalam aksi unjuk rasa ini, massa AMPUN disambut dua anggota Humas KPK. Kedua Humas KPK tersebut menyatakan Siap bersinegi dengan AMPUN Rohul. “Dari keterangan mereka, jika tidak ada halangan bulan ini KPK akan turun ke Rohul,” jelasnya. Pada aksi unjuk rasa tersebut, setidaknya ada 15 poin tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa, yang intinya meminta KPK mengusut tuntas dugaan korupsi pembangunan lanjutan RSUD Rohul tahun anggaran 2016 dan dugaan Korupsi dana hibah rekonstruksi pasca bencana tahun anggaran 2017.       Sumber: cakaplah