Generasi Muda Bergerak! HIPPMA Insel Nyatakan Siap Kawal DOB Indragiri Selatan ke Pusat

Senin, 13 Oktober 2025

BUALBUAL.com - Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indragiri Selatan (HIPPMA INSEL) sukses menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) dan Silaturahmi Akbar pada Minggu, 12 Oktober 2025, bertempat di Hotel Tjokro Pekanbaru.

Kegiatan ini mengusung tema:
‎“Antara Kesejahteraan dan Kepentingan Politik: Menakar Pemekaran Indragiri Selatan.”

‎Ketua Pelaksana, Firdaus dari Sei Gergaji, menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya acara tersebut dengan lancar dan penuh antusiasme.

‎ “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan, sehingga acara ini berjalan sukses. Melalui Mubes ini, kami melahirkan rekomendasi konkret bahwa Indragiri Selatan sudah saatnya dimekarkan,” ujarnya.

‎Acara Mubes dan reuni akbar ini diisi dengan diskusi panel seputar tindak lanjut perjuangan pemekaran Indragiri Selatan. Turut hadir sejumlah tokoh penting yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya tersebut, di antaranya Sawitri, SE., M.Sos., Anggota DPD RI, Andi Darma Taufik, S.Kep., Anggota DPRD Provinsi Riau, H. Ikbal Sayuti, Anggota DPRD Provinsi Riau sekaligus Ketua Tim Pemenangan Inhil Hebat, Para mantan Ketua Umum HIPPMA INSEL: Eriadi Fahmi, S.P., MM, Nova Sandi, S.Sos, dan Muammar Alkhadafi, S.Sos., M.Si.

‎Diskusi berlangsung dinamis dengan Supriansyah, M.A.P. bertindak sebagai moderator.

‎Dalam sambutannya, Senator Sawitri menegaskan dukungannya terhadap perjuangan pemekaran tersebut.

‎“Kami hadir di sini sebagai bentuk dukungan nyata agar Indragiri Selatan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB). Perjuangan ini akan kami kawal hingga ke tingkat pusat,” tegasnya.

‎Sementara itu, Eriadi Fahmi, Ketua pertama HIPPMA INSEL, mengajak generasi muda untuk melanjutkan estafet perjuangan.

‎"Adek-adek sekalian, tulislah catatan sejarah baru. Forum ini semoga melahirkan semangat baru untuk perjuangan pemekaran Indragiri Selatan. Kita tahu, Gubernur H. Abdul Wahid merupakan salah satu tokoh pemekaran ini,” ujarnya.

‎Muammar Alkhadafi, yang juga Dosen UIN Suska Riau, menambahkan pandangan akademisnya.

‎“Jika ditanya kelayakan Indragiri Selatan, secara akademik saya berani menyatakan—dalam tulisan ilmiah—bahwa wilayah ini layak untuk dimekarkan,” tegasnya. 

‎Sementara itu, Nova Sandi menyoroti urgensi untuk menggaungkan kembali aspirasi tersebut.

‎"Moratorium bukan produk hukum, melainkan penghentian sementara. Maka perjuangan pemekaran Indragiri Selatan ini harus terus kita suarakan hingga ke pusat,” katanya.

‎Dukungan juga datang dari kalangan legislatif Riau.

‎“Ini kemajuan besar dan harus terus disuarakan hingga didengar. Saya juga akan perjuangkan ini dalam kapasitas saya sebagai anggota DPRD Provinsi Riau,” ujar Andi Darma Taufik.

‎Senada dengan itu, H. Ikbal Sayuti menegaskan komitmennya.

‎"Komitmen saya jelas terhadap pemekaran ini. Dalam visi-misi Bupati Indragiri Hilir, H. Herman, telah tertuang semangat pemekaran Indragiri Selatan. Saya siap mengawal perjuangan ini dari daerah hingga ke pusat,” tegasnya.

‎Acara ini turut dihadiri oleh Ketua dan pengurus Kerukunan Masyarakat Indragiri Selatan (KEMAS INSEL), Ketua GMNI Cabang Pekanbaru, para ketua paguyuban kecamatan se-Indragiri Selatan—Keritang, Reteh, Kemuning, Enok, Mandah, dan Sungai Batang—serta para senior dan mahasiswa lintas generasi.