Gerindra Riau: Masyarakat Dirugikan, Akses Medsos Dibatasi Pemerintah

Jumat, 24 Mei 2019

BUALBUAL.com - Politisi senior Partai Gerindra Riau, Marwan Yohanis mengkritisi kebijakan pemerintah terkait dibatasinya akses sementara platform media sosial Whatsaap, Instagram dan Facebook, dengan alasan meredam tingginya arus hoax pasca 22 Mei 2019. "Ini namanya kita kembali terjadi pengekangan terhadap suara-suara yang memberikan tanggapan terhadap situasi yang ada. Ini sangat kita sesalkan," kata Marwan Yohanis, Kamis (23/5/2019). Anggota DPRD Riau ini mengatakan, masyarakat secara umum merasa terganggu dengan situasi yang ada. Masyarakat harus mengeluarkan uang untuk bisa membeli paket internet, dengan diblokirnya media sosial sama saja membuat masyarakat dirugikan. "Masyarakat itu beli paket internet, banyak juga masyarakat mencari nafkah dari media sosial, eh diblokir, masyarakat bisa menggugat," cakapnya lagi. Memang, kata Marwan lagi memang konten tertentu yang mengarah ke negatif harus diblokir, akan tetapi tidak harus disamaratakan. "Ini orang yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba internetnya diblokir kan ini terjadi pengekangan hak masyarakat. Kalau ada suatu yang mustahak bagaimana. Buktinya banyak, ada yang transfer uang ke orang diminta bukti tapi karena diblokir enggak sampai-sampai hari ini, ini satu kondisi yang sangat merugikan. Apalagi zaman keterbukaan sekarang, bicara keterbukaan tapi diblokir, ini mesti dievaluasi," tukasnya. Sebagaimana diketahui, saat ini hingga 25 Mei mendatang, pemerintah melakukan pemblomiran terhadap beberapa platform media sosial yakni FB, IG dan WA. Hal ini untuk meredam agar informasi bohong di masyarakat diredam. Situasi ini membuat masyarakat bergejolak, salah satunya adalah pengusaha online yang terganggu omsetnya karena tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa.   Sumber: Cakaplah