Habiburokhman Gerindra: Kami Pejuang, Bukan Politikus Genderuwo

Jumat, 09 November 2018

BUALBUAL.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal politik genderuwo, yakni politik dengan membuat propaganda dan ketakutan di masyarakat. Gerindra meyakini ciri-ciri tersebut bukan sifat para kadernya. "Kalau kami jelas bukan tipikal politisi genderuwo, karena kami tidak pernah menakut-nakuti rakyat. Kami ini pejuang politik," kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (9/11/2018). Habiburokhman kemudian berbicara soal harga kebutuhan pokok di pasar yang dinilai makin melambung. Menurut dia, fakta-fakta itu didapatkan dari masyarakat secara langsung. "Yang ada kami justru mendengar dan mendapat masukan dari rakyat. Soal harga-harga kebutuhan yang mahal memang tiap hari kami dengar ketika kami bertemu mereka, termasuk juga soal harga tarif listrik. Saya sudah keliling akar rumput di hampir 100 titik, memang nyatanya rakyat mengeluh soal hidup yang sulit, soal pendapatan rendah, soal lapangan pekerjaan," jelasnya. Dia menegaskan Gerindra senantiasa menebarkan optimisme kepada masyarakat. Habiburokhman mengatakan sang ketum, Prabowo Subiantobersama cawapres Sandiaga Uno akan mengatasi persoalan yang kini tengah dihadapi rakyat andai terpilih di 2019. "Kami justru memberikan optimisme pada rakyat jika kelak Prabowo-Sandi berkuasa maka kita akan segera atasi masalah-masalah tersebut," tegas Habiburokhman. Presiden Jokowi kembali mengingatkan masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan antarsesama masyarakat. Jangan sampai terpengaruh dengan politik yang suka menakut-nakuti. "Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Nggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," kata Jokowi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, hari ini. "Jangan sampai seperti itu. Masyarakat ini senang-senang saja kok ditakut-takuti. Iya tidak? Masyarakat senang-senang kok diberi propaganda ketakutan. Berbahaya sekali. Jangan sampai propaganda ketakutan menciptakan suasana ketidakpastian, menciptakan munculnya keragu-raguan," imbuhnya.   Sumber: detik.com