Harga Bahan Pangan Naik Jelang Ramadhan, Begini Keluhan Pedagang di Tembilahan

Ahad, 28 April 2019

BUALBUAL.com, INHIL - Menjelang Bulan Ramadan, seperti  biasa harga sayur dan sembako meningkat. Namun kenaikan harga bahan pangan tahun ini tidak begitu melambung, hal tersebut dikatakan Ujang (28) salah satu pedagang sayur di Pasar Jauh Tembilahan. “Tidak jauh betullah, kayak cabe, biasanya cabe merah 25 ribu sekarang 30 ribu,” ungkap Ujang, kepada Riaulink.com, Sabtu (27/4). Warga Parit 10 Tembilahan ini juga mengaku mengeluh dengan kenaikan harga bahan pangan. Dirinya mengatakan dengan kenaikan harga, ia hanya mampu mengambil barang dalam jumlah sedikit, dan tidak kuasa menolak penawaran harga oleh pembeli. “Payah kalau ada orang yang nawar harga, kami serba salah, untungnya kecil, tapi dikasihlah harga kurang seribu atau 2 ribu,” tuturnya. Meski demikian, Ujang bersyukur masih bisa berdagang. Untuk stok lama, Ujang mengambil alternatif menjual seharga 5 ribu rupiah per-onsnya. Berbeda halnya dengan Uswatun Hasanah (25), dirinya mengaku tidak memberi pengurangan harga kepada pembeli. “Saya jualnya sudah harga modal, terus juga harga dengan pedagang lain beda tipislah, di mana lagi untungnya kalau dikurangi harga, memang semua harga sayur naik,” paparnya. Uswatun Hasanah berpendapat bahwa kenaikan harga merupakan pengaruh dari hasil tani di ladang, tepatnya Provinsi Sumatera Barat. “Mungkin dari sananya memang barang cuman sedikit jadi harganya mahal, bisa jadi banyak yang gagal panen karena kan sekarang musim hujan,” jelasnya. Senada dengan keterangan Uswatun Hasanah, seorang pedagang sembako yang akrab disapa Mamak Eko oleh pelanggannya saat berbincang dengan Riaulink.com menyebut bahwa kenaikan harga memang disebabkan oleh ketersediaan barang yang sedikit. Ia juga menyatakan kenaikan harga bahan pokok membuat para pelanggan enggan untuk membeli dagangan. “Susahlah menjualnya, banyak yang tidak mau beli karena harga mahal. Banyak yang menyalahkan pemerintah, katanya gara-gara presiden. Tapi saya rasa hal ini tidak ada kaitannya dengan pemerintah. Memang dari sananya barang sedikit,” tukas Warga Jalan Mandala Tembilahan ini. Pedagang yang telah berjualan sejak tahun 1979 ini mengaku sudah tidak heran lagi jika harga bahan pangan naik setiap memasuki Bulan Ramadan. “Memang setiap tahun macam gini, sudah biasa. Tahun ini masih untung tidak jauh betul naiknya” pungkas Mamak Eko.***(RLC)