Hari Menabung Indonesia, Sebanyak 109.832 Pelajar Riau Punya Rekening Tabungan

Rabu, 25 Agustus 2021

BUALBUAL.com - Pada tahun 2021, ditargetkan 70 persen pelajar di Indonesia memiliki rekening tabungan. Sampai dengan triwulan II tahun 2021, tercatat sebanyak 40,8 juta (63,14%) pelajar di Indonesia telah memiliki rekening tabungan dengan total nominal sebesar Rp26,30 triliun.

Sementara khusus di Riau, menurut Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau, Muhammad Lutfi, Rabu (25/8/21), jumlah pelajar tingkat SMA yang sudah memiliki rekening tabungan tercatat sebanyak 109.832 pelajar atau sebesar 43,01% dibandingkan dari jumlah seluruh pelajar SMA di Provinsi Riau sebanyak 254.334 pelajar. 

Selama periode kegiatan KREASI yaitu bulan Juli sampai dengan Agustus 2021, tercatat pembukaan rekening baru untuk segmen pelajar SMP dan SMA di wilayah Provinsi Riau sebanyak 20.764 rekening, dengan nominal sebesar Rp227.506.004.

Dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus dan menyukseskan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) di Provinsi Riau, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau menyelenggarakan kegiatan KEJAR Prestasi Anak Indonesia (KREASI). Kegiatan ini bersinergi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau dan Perbankan pada tanggal 24 Agustus 2021 yang dilakukan secara virtual.

KEJAR Prestasi Anak Indonesia (KREASI) merupakan kegiatan dilaksanakan untuk mendukung akselerasi program KEJAR bersamaan momentum peringatan Hari Indonesia Menabung pada tahun 2021. OJK bersinergi dengan Kementerian/Lembaga, industri perbankan, Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait menyelenggarakan kegiatan Kejar Prestasi Anak Indonesia (KREASI) selama bulan Agustus 2021 di seluruh wilayah Indonesia. Berbagai bentuk kegiatan KREASI yaitu pembukaan rekening, edukasi keuangan, dan sosialisasi program KEJAR, webinar dan perlombaan bagi pelajar.

Kegiatan KREASI Provinsi Riau dihadiri dan dibuka Gubernur diawali laporan kegiatan yang disampaikan Kepala OJK Provinsi Riau.

Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si, menyampaikan bahwa, melalui kegiatan edukasi KREASI ini diharapkan mampu mendorong dan mengajak masyarakat, terutama bagi para pelajar dalam meningkatkan akses keuangan dengan mewujudkan ‘Satu Rekening Satu Pelajar’ di Provinsi Riau ini.

"Kita juga berharap para pelajar dapat mengenal produk-produk Perbankan yang bermacam ragam dan keunggulan-keunggulannya," kata Gubri.

Kegiatan yang dilakukan secara webinar tersebut diikuti pelajar, guru, kepala sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat se-Provinsi Riau, serta stakeholders dari perbankan dan lembaga/instansi Pemerintah Daerah Provinsi Riau dengan jumlah peserta sebanyak 1.438 peserta.

Rangkaian acara webinar KREASI Provinsi Riau adalah dimulai dengan edukasi keuangan dengan tema “Perencanaan Keuangan Bagi Pelajar”, pemutaran perdana jingle KEJAR dan kuis interaktif bagi pelajar.

Kepala OJK Provinsi Riau, Muhamad Lutfi, mengapresiasi Industri Perbankan yang terus berinovasi dalam menyediakan layanan keuangan yang mudah dan aman bagi masyarakat Indonesia, serta secara berkelanjutan berpartisipasi dan mendukung rangkaian kegiatan Aksi Indonesia Menabung. Selanjutnya, agar kegiatan edukasi dan “Bank Goes to School” terus dilakukan oleh perbankan secara berkesinambungan.

Kepala OJK Riau juga memberikan apresiasi  kepada Pemerintah Daerah dan seluruh pihak terkait lainnya yang telah mendukung implementasi Program KEJAR di seluruh Satuan Pendidikan di daerah. OJK akan terus berupaya dan siap untuk bersinergi menciptakan ekosistem keuangan yang lebih kredibel bagi masyarakat dalam bertransaksi dan menabung, serta kondusif bagi industri jasa keuangan dalam melakukan kegiatan usahanya.

Lutfi menambahkan, pandemi Covid-19 yang saat ini berlangsung menjadi pelajaran berharga yang menyadarkan masyarakat tentang kondisi tidak pasti yang perlu dihadapi dengan mempersiapkan kondisi keuangan serta memperkenalkan kegemaran menabung sejak dini. Menabung dan berinvestasi dapat melindungi nilai uang dari inflasi sehingga kemampuan daya beli kita tetap bertahan di masa depan.

Selain itu, tambahnya, dana darurat yang disisihkan pada saat kondisi normal akan menjadi benteng pertahanan di masa darurat.