BUALBUAL.com - Stunting menurut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan.
Terdapat beberapa definisi stunting dari berbagai sumber, seperti definisi berikut ini :
Gambar 1. Data Stunting UPT. Puskesmas Teluk Pinang
Gambar 2. Data Stunting UPT. Puskesmas Sungai Iliran
Gambar 3. Data Stunting Kecamatan Gaung Anak Serka
Sumber : Dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) 2022, 2023, 2024
Dari grafik dan peta di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah balita Stunting di Kecamatan Gaung Anak Serka di tahun 2022 (17 Orang), 2023 (13 Orang) dan tahun 2024 menjadi (10 Orang). Hal ini menunjukkan adanya konvergensi program/intervensi Upaya percepatan pencegahan stunting telah mampu menurunkan presentase balita stunting di Kabupaten Indragiri Hilir, Namun perlu peningkatan kerjasama dan komitmen semua pemangku kebijakan dan pelaksana program agar dapatnya lebih kompak lagi dalam menangani stunting di Kecamatan Gaung Anak Serka.
Berdasarkan SK Lokasi focus (LOKUS) intervensi penurunan stunting kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2024, untuk di wilayah kerja UPT. Puskesmas Sungai Iliran terdapat 1 desa lokus yaitu Desa Harapan Makmur. Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah balita stunting di Desa tersebut di tahun 2022 ada 1 orang, tahun 2023 masih 1 orang juga, dan di tahun 2024 masih terdapat 1 balita stunting. Sejak tahun 2022 sampai tahun 2024 balita stunting di desa harapan makmur masih ada. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti : sanitasi lingkungan, pengetahuan orang tua terkait gizi, karakteristik keluarga, status imunisasi, pendidikan orang tua, dll. Balita tersebut sudah diberikan intervensi berupa rujukan ke Dokter spesialis Anak di RS. Dan telah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, dan didapatkan hasil yaitu terdapat bakteri di hasil pemeriksaan feses nya. Sehingga ini yang menyebabkan balita tidak naik BB dan TB nya secara signifikan.
Berbagai upaya yang telah ditempuh guna menurunkan angka stunting melalui perbaikan gizi di masa 1.000 Hari pertama Kehidupan (HPK), antara lain :
Berikut faktor Determinan yang memerlukan perhatian di Kecamatan Gaung Anak Serka
Faktor determinan yang masih menjadi kendala dalam perbaikan status gizi (stunting) balita khususnya baduta, adalah akses air bersih, jamban, pemberian ASI Eklusif dan perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa wilayah mengalami kesulitan dalam akses air bersih dan jamban yang mana halter sebut selain dari segi ketersediaan jamban ataupun air bersih ada beberapa daerah yang mana hal tersebut merupakan perilaku yang sulit untuk diubah. Remaja Putri telah mendapatkan intervensi berupa pemberianTTD baik remaja yang ada disekolah maupun di pondok Pesantren dan Posyandu Remaja. Namun, ada sebagian remaja putri yang masih belum mau mengkonsumsi TTD secara teratur meskipun telah mendapatkan ya karena kurangnya motivasi diri ataupun minat remaja putrid tersebut untuk mengkonsumsi TTD tersebut.
Untuk faktor determinan karakteristik keluarga, di kecamatan gaung anak serka rata-rata balita stunting keluarga nya sudah mendapatkan pendampingan gizi, tetapi sebagian besar keluarga belum memiliki sarana air bersih (SAB), serta keluarga masih banyak yang BAB sembarangan, karna belum memiliki jamban.
Untuk faktor MP-ASI, balita yang mengalami stunting memiliki riwayat mendapatkan makanan dan asi belum sesuai, tidak tepat dan tidak adekuat.
Sebagian besar balita yang mengalami stunting memiliki riwayat imunisasi dasar tidak lengkap. Dikarenakan banyak orang tua yang tidak mau anaknya disuntik karena takut anaknya demam, dan lain-lain.
Orang tua balita yang mengalami stunting, sebagian besar belum tau tentang gizi diantaranya yaitu : mereka banyak yang belum memahami tentang kartu menuju sehat (KMS), tentang stunting dan gizi seimbang.
Pemerintah dikecamatan Gaung Anak Serka sangat mengharapkan dukungan dari berbagai sector untuk menangani dan mencegah bertambahnya balita stunting di kecamatan Gaung Anak Serka melalui konvergensi Pencegahan dan Penangulangan Stunting. Pemerintah desa diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan partisipasi aktif dalam hal ini.