Hasil Rapid Test dan Swab Keluar, Wako Pekanbaru Lega Hasilnya Negatif

Ahad, 26 April 2020

BUALBUAL.com - Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan, baik rapid test maupun swab test terkait coronavirus disease 2019 (Covid-19). Ini karena namanya muncul dari tracing yang dilakukan terhadap pasien terkonfirmasi positif.

NAMA Firdaus masuk dalam tracing karena berobat di satu dokter yang sama dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Ada empat pasien yang berobat ke dokter tersebut yang didapati positif. Nama orang nomor satu di Pekanbaru ini pun muncul sampai dua kali.

Sabtu (25/4), Firdaus menuturkan, dirinya rutin memeriksakan kesehatan ke dokter dalam lima sampai enam bulan sekali. Terakhir dia mendatangi dokter praktik tempat dia biasa berobat pada 6 dan 7 April.

‘’Pada 6 dan 7 April saya datang ke sana untuk cek darah. Biasa saya sekali lima dan enam bulan cek kesehatan,’’ tuturnya.

Pada 6 April, dia ke dokter itu untuk mengambil surat pengantar dan 7 April ke laboratorium untuk mengambil sampel darah yang akan diperiksa.’’ Alhamdulillah hasilnya bagus. Tekanan darah, gula darah, kolesterol, ginjal. Alhamdulillah standar semua,’’ ungkapnya.

Sekitar delapan hari yang lalu, diumumkan ada pasien yang sama-sama berobat ke dokter tempatnya konsultasi kesehatan ternyata positif Covid-19. ‘’Empat orang positif Covid-19. Awalnya, satu keluarga, ayah ibu dan satu anak positif. Dan dia datang tanggal 30 Maret. Saya datang 6 dan 7 April,’’ jelasnya.

Lalu Firdaus pada 14 April kembali datang ke dokter tersebut. Kali ini dia konsultasi dan berobat karena keluhan asam lambung. ‘’Saya datang ke sana dan diiberi obat. Dan ternyata ada lagi satu pasien beliau yang positif tanggal 14 April itu juga datang ke tempat praktik beliau. Artinya di hari yang sama dengan saya. Artinya di tracing itu nama saya ada lagi,’’ kenangnya.

Dari penelusuran yang dilakukan, meski terhadap pasien yang pada 14 April menyambangi dokter yang sama, Wako Pekanbaru tiba lebih dahulu dari pasien positif tersebut. ‘’Baru diberitahu, ternyata setelah dicek, tanggal 14 April itu saya lebih duluan datang dari yang positif tadi,’’ ucapnya.

Dirinya diberitahu bahwa namanya masuk dalam tracing terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Ahad (19/4). ‘’Sampai ke saya itu hari Minggu diberi tahu. Hari itu juga saya minta kepada Dinas Kesehatan tolong saya di-rapid test,’’ ulasnya.

Hari itu juga juga selain Wako Pekanbaru, supir, ajudan, seluruh keluarga inti dan orang yang bekerja di rumahnya menjalani rapid test. Seluruh hasil test menunjukkan negatif.

‘’Tapi saya belum habis waswas. Saya minta Kadis Kesehatan dan saya minta di-swab,’’ jelas dia.

Swab test dijalani Firdaus Senin (20/4). Sejak menjalani rapid test, Ahad (19/4) langsung melakukan isolasi diri secara mandiri. Karenanya pula berbagai agenda Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang sedianya dihadiri harus digantikan oleh Wakil Wali Kota (Wawako) H Ayat Cahyadi SSi.

‘’Makanya beberapa hari tidak keluar. Sekali lagi, saya mengisolasi diri sendiri mulai dari hari Ahad. Begitu saya tahu saya langsung isolasi diri,’’ tegasnya.

Hasil swab test yang dijalaninya keluar Kamis (23/4). Dia bersyukur hasilnya negatif. Hasil tes cepat diketahui karena sudah dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Biomolekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau.

‘’Ahad itu rapid test negatif. Senin swab dan baru kemarin Kamis sore keluar hasilnya. Kan sudah mengunakan lab di sini, alhamdulillah negatif. Swab negatif, spektum juga negatif,’’ 
ucapnya lega.

Dia kemudian menceritakan tahapan yang dilalui saat menjalani rangkaian tes hingga dinyatakan negatif. ‘’Yang diambil darah. Lalu dahak, lendir tengorokan, dan lendir hidung,’’ jelas dia.

Perasaannya saat mengetahui namanya muncul dalam tracing pasien positif Covid-19 ungkap Wako Pekanbaru sempat was-was dan cemas.’’Pasti apa yang saya rasakan itu juga dirasakan oleh yang lain. Kecemasan dan waswas, panik sudah pasti,’’ kata dia.

Namun perasaan itu langsung dilawan karena perasaan tak tenang dapat mempengaruhi imunitas tubuh juga. ‘’Makanya saya harus kembali mengingatkan diri sendiri. Saya tidak boleh panik. Saya harus lawan. Sambil menunggu itu, juga pikiran ke mana-mana,’’ tuturnya.

Kepada masyarakat dia mengimbau agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. ‘’Sekali lagi mari kita disiplin akan lebih aman di rumah. Kalau keluar pakai masker kemudian jaga jarak, tetap cuci tangan,’’ tuturnya.