Hippmih dan Dispora kab Inhil Taja Seminar Kepemimpinan dan Kewirausahaan Ekonomi Kreatif Berbasis Turunan Kelapa

Senin, 18 September 2017

bualbual.com, PEKANBARU-Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indragiri Hilir (HIPPMIH) Pekanbaru Bekarja sama dengan Dinas Pariwisata, Kepemudaan Olahraga dan Kebudayaan Kab.Indragiri Hilir, baru saja selesai melaksanakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan dan Kewirausahaan Ekonomi Kreatif Berbasis Turunan Kelapa. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari (16-17) di Hotel Dafam Pekanbaru. Dalam sambutannya Ketua HIPPMIH Pekanbaru, M.Syafi'i menyampaikan ucapan Terima kasih kepada Pemerintah Kab. Indragiri Hilir yang telah mau bekerja sama dan mensuport acara kepemudaan yang di laksanakan oleh Pemuda, dan Khususnya Pemuda dan Mahasiswa Indragiri Hilir yang berada di Pekanbaru, ucapan Terima kasih tidak lupa juga di sampaikan Kepada Para pemateri baik pemateri kepemimpinan Maupun pemateri kewirausahaan, yang berkesempatan memberikan penyampaian penyampaian pada kegiatan tersebut. Selain itu M.syafi'i Memberikan Apresiasi Khusus kepada Pengurus HIPPMIH, Seperti Al huda selaku Sekretaris, Zulfa Iskandar Bendahara Umum, dan Sulaimansyah Selaku Ketua Panitia beserta kepanitian lain yang tidak bisa beliau sebutkan satu persatu. M.Syafi'i Menambahkan, "kegiatan ini dilaksanakan atas Dasar membentuk jiwa kepemimpinan Pemuda, karna tidak bisa dipungkiri pemuda adalah Pemegang Tongkat Estapet Kepemimpinan Kedepan, selain itu peran nyata sebagai pemuda adalah sebagai penggerak ekonomi. Peran ini diharapkan mampu untuk menopang  keberlangsungan Ekonomi bangsa. Pemuda juga memiliki kelebihan yaitu mampu berpikir diluar kebiasaan atau disebut juga out of the box. Dengan adanya kemampuan tersebut, pemuda dapat berpikir secara kreatif dan mampu mengembangkan sesuatu menjadi lebih bernilai. Seiring dengan itu bahwa keadaan perekonomian kian memperlihatkan persaingan yang ketat. Tiap Daerah memperlihatkan keunggulan daerah masing-Masing untuk pertumbuhan Ekonomi. Dengan adanya persaingan yang ketat ini mengharuskan kita, khususnya Pemuda Pelajar Mahsiswa Indragiri Hilir untuk terus menggali potensi dan kekayaan sumber ekonomi untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat. Khususnya Masyarakat Indragiri Hilir, Salah satu solusi yang dapat dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Masyarakat yaitu dengan pemberdayaan Ekonomi Kreatif berbasis turunan kelapa. Mengingat peran ekonomi kreatif yang semakin meningkat bagi perekonomian suatu wilayah, terutama terhadap pengembangan ekonomi berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), M.Syafi'i Mengutip kata Bahlil Lahadahlia Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang pernah diskusi bersama beberapa waktu yang lalu, beliau mengatakan. "Generasi muda memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkembang dewasa ini banyak ditopang generasi muda, sebagian mereka masuk ke industri kecil dan menengah sektor kreatif,” maka tidaklah heran jika semakin banyak daerah yang menjadikan ekonomi kreatif  sebagai ujung  tombak dan katalisator pengembangan ekonomi daerahnya. Terkhusus Indragiri Hilir, Ekonomi Kreatif berbasis turunan kelapa Insha Allah menjanjikan kedepan. Namun dalam konteks praktek menjalankan dan mengembangkan bisnis Ekonomi kreatif masih terdapat beberapa kendala untuk kita para Pemuda Indragiri Hilir. Pertama, Kebijakan Pemerintah sedikit Belum Berpihak pada Komunitas Kreatif. Kedua, Pengembangan industri kreatif belum optimal, terutama disebabkan kurangnya daya tarik industri, model bisnis industri kreatif yang belum matang, serta risiko usaha yang harus dihadapi. Ketiga, Pengembangan konten, kreasi, dan teknologi kreatif belum optimal, infrastruktur gedung pertunjukan belum memenuhi standar, mahalnya mesin produksi, mahalnya piranti lunak penghasil produk dan jasa kreatif, kurangnya riset konten, dan kurangnya aktivitas pengarsipan konten. Keempat, Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam dan luar daerah, terutama disebabkan oleh kurangnya apresiasi terhadap kreativitas lokal, kurangnya konektivitas jalur distribusi nasional, dan rendahnya monitoring terhadap royalti, lisensi,dan hak cipta. Kelima, Lemahnya institusi industri kreatif, terutama disebabkan oleh belum adanya payung hukum yang mengatur tata kelola masing-masing subsektor industri kreatif; iklim usaha belum cukup kondusif, apresiasi yang rendah. Keenam, Minimnya akses pembiayaan pelaku sektor ekonomi kreatif, terutama disebabkan belum sesuainya skema pembiayaan dengan karakteristik industri kreatif yang umumnya belum bankable, high risk high return, cash flow yang fluktuatif, serta aset yang bersifat intangible; dan Ketujuh, Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Kreatif belum optimal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, antara lain masalah kelangkaan bahan baku, kurangnya riset bahan baku, kesenjangan antara pendidikan dan industri, serta standardisasi dan sertifikasi yang belum baik. Oleh sebab itu, besar harapan kami Pemuda dan Mahasiswa Indragiri Hilir pada pemerintah kedepan penting dalam programnya memperhatikan pengembangan dan kemajuan Ekonomi Kreatif karena dalam proses pengembangan dan kemajuan Ekonomi Kreatif sangat dibutuhkan peran dari pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, sebagaimana Ekonomi Kreatif dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan Ekonomi Masyarakat INHIL khususnya. Geliat Ekonomi Kreatif  ini hendaknya jangan disia-siakan. Pemerintah perlu memfasilitasi dengan menyediakan pasar dan faktor-faktor produksi. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil juga hendaknya berpihak pada kemajuan Ekonomi Kreatif. Hal ini telah dibuktikan oleh Pemerintah Inggris yang terus mendorong tumbuhnya pelaku kreatif di Negara tersebut melalui fasilitasi dan bantuan dana sehingga Inggris dikenal sebagai negara yang penuh dengan kreatifitas. Selanjutnya, M.Syafi'i Menambahkan, Pada dasarnya strategi pengembangan ekonomi kreatif  terletak pada Financial Support (dukungan modal),  Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia) dan Basic Regulation (aturan main/perundang-undangan). Dalam hal ini peraturan pemerintah yang  mampu mengakomodir kepentingan perkembangan Ekonomi Kreatif, SDM yang berkualitas dan Network (pembentukan jaringan) yang solid antara Aktor Ekonomi Kreatif, praktisi teknologi, dan pemerintah. Karena kreatifitas dan teknologi merupakan sebuah proses yang harus selalu berdampingan, selain itu juga diperlukan pelatihan namun tidak cukup hanya pelatihan tetapi bagaimana bisa ada proses pembinaan untuk mengembangkan usaha dengan baik agar memiliki daya saing. Semoga Pemerintah Indragiri Hilir kedepan mulai sedikit konsen terhadap produk Ekonomi Kreatif  karena sektor ini merupakan sektor ekonomi yang selalu terbarukan, khusus nya limbah Turunan kelapa yang belum termanfaatkan. Pembinaan sektor produksi sangat penting untuk menjaga serta memperbaiki kualitas produk yang akan dijual. Pemetaan sektor Ekonomi Kreatif  yang dilanjutkan dengan pembinaan pada keseluruhan aspek yang dibutuhkan harus dilakukan secara serius. Tidak terlepas dari hal itu, yang harus dipertahankan dalam pengembangan Ekonomi Kreatif adalah pemerintah Kab. Idragiri Hilir tetap menyediakan fasilitas publik yang dapat diakses dengan mudah sehingga dapat dijadikan ajang berkreasi dan penyaluran ekspresi setiap Anak Muda dan Mahasiswa Indragiri Hilir". Terakhir, tidak lupa sekali lagi M.Syafi'i mengucapkan Ribuan Terima Kasih kepada Pemerintah Indragiri Hilir, yang telah menunjukan dan mensuport Pemuda dan Mahasiswa Indragiri Hilir dalam menjalin Koordinasi yang baik untuk kedepan. Ini juga salah satu bentuk suport kita Pemuda dan Mahasiswa Indragiri Hilir di Pekanbaru, dalam membantu pemerintah menggalakan dalam Hal perkelapaan Indragiri Hilir dan bentuk berbuat kepada Masyarakat Indragiri Hilir, Semoga Harapan kita ini mendapat Suport yang lebih lagi dari pemerintah nanti nya.(rls)