Hujan Deras Tim BBKSDA Riau Berjibaku Halau Gajah dari Kebun Warga

Ahad, 16 Juni 2019

BUALBUAL.com - Sejak Sabtu (15/6/2019) kemarin, tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau terus melakukan penanganan terhadap konflik gajah di Kecamatan Peranap, Inhu. Namun proses penghalauan ini tidak berjalan mulus. Kepala Bidwil I BBKSDA Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan sejak Sabtu pagi tersebut, hujan lebat terus terjadi di lokasi penghalauan. Kondisi ini menyulitkan proses penggiringan gajah liar tersebut. "Kita hanya bisa melakukan pemantaun saja," kata Hansen pada Minggu (16/6/2019). Baru pada siang harinya, meskipun gerimis, tim melakukan pengahalaun dengan metode sergap halau. Dalam formasi ini, dua gajah terlatih yang dilibatkan berada di tengah, diiringi oleh belasan hingga puluhan petugas di sayap kiri dan kanan. "Metode ini dilakukan dengan cara menyisir lokasi secara bersama-sama untuk menghalau gajah," kata Hansen lagi. Dalam penghalauan ini, tim berhasil melihat keberadaan gajah. Namun posisinya tidak berkumpul. Bahkan beberapa gajah ada yang mencoba berlari ke arah padat penduduk. Tim langsung berupaya melakukan penghalauan agar gajah tidak masuk ke pemukiman. "Gajah dihalau kembali untuk masuk ke perkebunan karet tua hingga akhirnya kehilangan jejak," kata Hansen. Proses penghalauan tersebut terus dilakukan hingga Ahad dini hari. Kemudian disambung pada paginya untuk menghalau gajah ke arah utara ke arah Taman Nasional Tesso Nilo. Gajah-gajah ini direncanakan akan dikembalikan ke habitatnya di kantung gajah Tesso Nilo. Di sana merupakan salah satu kantung gajah terbesar dengan lebih dari 60 gajah berada di sana. "Kita berharap proses ini bisa segera selesai dan tidak lagi masuk ke areal masyarakat," tutupnya.***   Sumber: Cakalah