Ini Alasan Pemprov-Baznas Jadikan Rupat dan Pulau Mendul Sebagai Pulau Zakat

Rabu, 20 Januari 2021

BUALBUAL.com - Mengadakan pertemuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau yang d ilaksanakan di Gedung Lancang Kuning membahas untuk mematangkan konsep Rupat sebagai Pulau Zakat.

Pemilihan Rupat yang dijadikan sebagai Pulau Zakat bukan tanpa alasan, menurut keterangan Pimpinan Baznas Provinsi Riau, Yahanan saat dijumpai usai pertemuan mengatakan Pulau Rupat dan Pulau Mendul yang berada pada Kabupaten Pelalawan memiliki historisnya masing-masing.

"Dimana  Pulau Rupat sendiri rawan akan bahaya narkoba, apalagi nelayan bisa menjemput narkoba ke tengah laut. Sedangkan Pulau Mendul yang ada pada Kabupaten Pelalawan, sebagai Pulau Zakat karena di sana terdapat banyak masyarakat mualaf,"Jelasnya, Selasa 20 Januari 2021.

Tak hanya itu, Yahanan juga menjelaskan bahwa masyarakat Pulau Mendul masih banyak belum memiliki kepercayaan agama, bahkan masih ada yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Maka harus ada sentuhan nilai-nilai agamis untuk mereka.

Baca : Terkait Pulau Zakat Rupat, Pemrov Riau Adakan Pertemuan Bersama Baznas

"Setuhan nilai nilai agamis itu, sehingga masyarakat yang dulunya terpinggirkan dan dengan adanya infak dan sedekah ini mereka akan maju, mereka akan terdepan dan tidak lagi terbelakang,"ungkapnya.

Kemudian Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau , Masrul Kasmy juga mengatakan program Pulau Zakat yang merupakan permintaan Baznas provinsi Riau sudah mendapatlan respon dan dukunngan dari Gubernur Riau.

“Program ini akan kami terapkan pada Pulau Rupat, dalam waktu dekat kami akan turun untuk melihat langsung lokasinya,” ujar Plh Sekda usai pertemuan.

Ia menerangkan bentuknya dari pulau zakat tersebut yaitu intervensi meningkatkan dakwah, pendidikan dan perekonomian yang ada. Sehingga perlu bersinergi dari masing-masing unsur, baik itu pemerintahan maupun swasta termasuk dari Badan Amil Zakat sendiri.

“Tentu ini nanti akan menjadi model kedepannya dan konsep ini dapat diterima secara luas dengan dukungan dari OPD-OPD sehingga dapat masuk kedalam program daerah,”Tutupnya.**