Inilah Nomor Punggung Keramat Raksasa Eropa

Rabu, 22 April 2020

BUALBUAL.com, - Hampir setiap klub memiliki nomor punggung keramat yang hanya bisa dikenakan oleh pemain berkelas dunia, atau mereka yang memiliki potensi besar. Tapi tak jarang nomor tersebut 'mengakhiri' karir seorang pemain.

Ya, nomor punggung menjadi salah satu instrumen sepak bola yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Kerap kali nomor tersebut memiliki filosofi atau kepercayaan dari masing-masing pemain.

Selain itu, nomor punggung juga bisa menjadi ciri khas setiap pemain yang mengenakannya. Cristiano Ronaldo, misalnya, yang sudah dikenal dengan nama panggilan 'CR7' dan tidak pernah mengenakan nomor lain sejak bergabung dengan Manchester United di tahun 2003.

Tapi perlu diketahui juga kalau ada nomor punggung yang bisa mematikan karir seorang pemain. Informasi lengkap bisa Bolaneters simak dengan melakukan scroll ke bawah.

1 dari 3

Manchester United - No.7

Nomor punggung 7 selalu dikenakan pemain penting milik Manchester United. Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, hingga Cristiano Ronaldo adalah nama-nama pemain yang pernah mengenakan angka tersebut.

Ronaldo memakainya sampai tahun 2009, tepatnya saat ia memutuskan pergi memenuhi pinangan Real Madrid. Sejak saat itu, No.7 selalu memakan korban.

Korban pertamanya adalah pemain legendaris Inggris, Michael Owen. Kendati statusnya begitu mentereng, namun Owen gagal memberikan dampak dan bahkan lebih sering mendekam di ruang ganti.

Pemain berikutnya adalah Antonio Valencia. Ia hanya mampu mengenakannya selama satu musim karena terbebani oleh ekspektasi publik. Ia lantas berpindah ke nomor punggung 25.

Angel Di Maria menjadi pengguna selanjutnya. Penyerang berdarah Argentina itu direkrut dari Real Madrid dengan mahar 57 juta pounds, namun hanya bertahan selama satu musim karena performanya tidak memenuhi ekspektasi.

Paling terakhir ada Alexis Sanchez. Rekrutan dari Arsenal itu diharapkan bisa memberi dampak seperti Robin van Persie beberapa tahun silam. Sayangnya, performanya jauh dari harapan dan telah didepak ke Inter Milan pada tahun 2019 lalu dengan status pinjaman.

2 dari 3

AC Milan - No. 9

AC Milan kesulitan mendapatkan penyerang yang bisa diandalkan. Dan itu, mungkin, disebabkan oleh kutukan nomor punggung 9 yang lama disematkan di punggung Filippo Inzaghi.

Setiap pemain yang dipercayakan mengenakan nomor itu setelah Inzaghi selalu tertimpa kesialan. Nama pertama yang mendapatkan nomor tersebut langsung dari legenda adalah Alexandre Pato.

Pemain berkebangsaan Brasil tersebut pernah menjadi andalan Rossoneri di lini depan. Namun performanya tidak lagi sama sewaktu mewarisi nomor punggung 9 dari Inzaghi pada musim 2012/13.

Alexandre Matri dan Mattia Destro juga gagal memenuhi harapan publik sewaktu mengenakan nomor itu. Padahal, keduanya bermain apik saat membela klub masing-masing sebelum pindah ke Milan.

Fernando Torres, Luiz Adriano, Gianluca Lapadula, Andre Silva, Gonzalo Higuain, dan terakhir Krzysztof Piatek adalah korban berikutnya. Zlatan Ibrahimovic sepertinya tahu bahwa nomor itu terkutuk, dan tidak mengenakannya kendati sudah mendapatkan izin dari Inzaghi.

3 dari 3

Chelsea - No.9

Nomor punggung 9 memang identik dengan penyerang. Sama seperti AC Milan, angka tersebut juga terkutuk buat the Blues. Hanya saja, kadar terkutuknya lebih mengerikan ketimbang Rossoneri.

Tidak ada lagi pemain yang bisa bersinar dengan nomor tersebut semenjak Jimmy Floyd Hasselbaink melepasnya pada tahun 2004. Bahkan Fernando Torres, yang tampil apik bersama Liverpool, juga mendapatkan kesialannya sejak mengenakan nomor tersebut.

Daftar korbannya pun terbilang cukup panjang. Ada Mateja Kezman, Hernan Crespo, Steve Sidwell, Franco Di Santo, Falcao dan bahkan Alvaro Morata. Gonzalo Higuain pun sempat menemui masalah dengan nomor itu, sebelum menemukan kembali performa terbaiknya bersama Juventus musim ini.

Sekarang, nomor tersebut dikenakan oleh Tammy Abraham. Tampak secercah harapan nomor tersebut bisa bersinar lagi di punggungnya setelah melihat ketajamannya di awal musim. Namun belakangan ini, namanya mulai jarang terlihat di papan skor.