Jafri: Hidup Ini Lelah dan Membosankan

Kamis, 01 Maret 2018

Bualbual.com, Sejak kita lahir didunia ini saja kita sudah dihadapkan kepada suatu hal yg membuat kita lelah dan bosan Mengapa tidak? Sebanyak 250 juta penduduk saja sudah berhutang 4 rb triliun yang jika kita rincikan perorangnya berhutang 16 juta rupiah, dan itu merupakan salah satu hal yg membuat kita bosan dan merasa lelah. Bahkan, ketika kita masih dalam kandungan ibu, pekerjaan, tugas, dan masalah sudah menanti kita. Sehingga berujung pada fakta dan realita hari ini, ketika orang merasa lelah maka munculah produk-produk kejahatan dan semakin meningkatnya tingkat kriminalitas d negeri ini. Dewasa ini Para remaja rusak akal fikiran dan masa depan. Sebab, di usia yang masih muda mereka sudah mengenal rokok, mengkonsumsi lem kambing, komik, dan sejenisnya yang pada akhirnya menimbulkan perkelahian, pembunuhan dan kerusakan-kerusakan lainnya. Bahkan ironisnya anak yg baru berumur belasan tahun sanggup bunuh diri (gantung diri) entah apa sebab dan motifnya. Itulah beberapa potret kehidupan sekarang di negeri ini yang motifnya secara umum adalah karena merasa hidup ini lelah dan membosankan. Dan sesungguhnya Bukan hanya mereka yang lelah dan bosan, tapi kita juga sudah lelah dan merasa bosan akan dinamika kehidupan krimimal yang marak terjadi di sekitar kita pada saat ini. Dalam surah al-Ghasiyah Allah berfirman “hal ataaka haditsulghasyiyah” Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?Allah bertanya kepada kita tentang berita hari kiamat, yang mana kita semua sudah sangat yakin dengan adanya hari kiamat itu kecuali orang-orang munafiq orang-orang yang menganut faham komunis. Namun, Dibalik keyakinan kita, kadang-kadang tersimpan tingkah laku, sifat yang menggambarkan kelalaian menyiapkan bekal untuk hari itu. Sehingga dengan kelalaian tersebut kita merasa seolah-olah hidup kita ini abadi, kita merasa seakan-akan dunia ini adalah segalanya yang pada akhirnya menimbulkan sifat sombong, merasa berkuasa dan merasa bahwa kita punya segala-galanya. Padahal, hakekatnya dunia ini tak ada harga sama sekali di mata Allah walau hanya sebesar sayap seekor nyamuk. Kita tak menyadari itu, di fikiran kita hanyalah dunia, dunia dan dunia. “wujuhuyyaumaidzin khaasyi’ah” “Banyak muka pada hari itu tunduk terhina” Pada hari itu banyak sekali muka mereka tertunduk karena dihinakan oleh perbuatan mereka sendiri yang direkam melalui CCTV Allah kemudian diperlihatkan kepada mereka sehingga mereka merasa malu dan terhina karena dihinakan oleh perbuatan mereka sendiri. Pada hari itu kita tak bisa berbuat apa-apa, seluruh anggota tubuh kita, mulai dari tangan, kaki, hidung, telinga akan menjadi saksi atas apa yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini. Bahkan, mulut yang selama ini menjadi senjata untuk berdalih, namun pada hari itu mulut kita terkunci tanpa bisa berucap walau sepatah kata. “ ‘aamilatunnaashibah” “bekerja keras lagi kepayahan” Sampai kadang-kadang menggadaikan aqidah, menggadaikan iman hanya ingin mendapatkan kemewahan duniawi dengan cara mengambil jalan pintas dan lain sebagainya dan itu semua adalah efek dr rasa bosan dan rasa lelah karena hidup selalu di rundung dengan kesusahan, selalu didera dengan kemiskinan. Mereka bosan dan mereka merasa lelah seolah-olah mereka berkata: "Kami sudah lelah, kami sudah tidak tahan lagi hidup susah seperti ini." Lalu bagaimana supaya kita tidak merasa lelah dan bosan dengan kehidupan kita? 1. kita harus menanamkan sikap SABAR dalam diri kita. Karena hanya dengan sabarlah semua persoalan akan mudah kita hadapi. "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." 2.  kita harus selalu mengingat kalimat Lillahi. Dalam al-qur'an ada 3 kali kalimat lillahi diulang. Pertama dalam surah al-fatihah ayat 2 “Alhamdulillahi” Yang kedua dalam surah albaqarah “Innalillahi wainnailaihiraaji'un” Yang ketiga kalimat “Innashshalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil'alamin” Mengapa perlu kita mengingat kalimat lillahi? Kalimat lillahi ini sangat penting diterapkan dalam hidup kita, alhamdulillahirabbil'alamin yg bermakna segala puji hanyalah milik Allah Tuhan semesta alam. Jadi kalimat pujian itu tidak boleh diberikan kepada orang pintar, kepada ulama, kepada orang hebat, karena segala bentuk pujian hanyalah milik Allah semata. Pujian yang kita berikan kepada para ulama pada hakikatnya pujian itu untuk Allah SWT. Oleh sebab itu, segala yang kita lakukan selama hidup ini hendaklah berlandaskan atas dasar karena Allah SWT. Berharap lah akan ridha-Nya demi menuju ampunan-Nya. Janganlah sesekali kita berharap kepada selain Allah, sebab hal itu hanya akan membuat kita kecewa dan ketika kita kecewa timbulah kalimat yang kerap dilontarkan, yaitu “aku lelah, dan aku bosan.*

loading...